Anton Medan: Ormas Islam Penolak Ahok Tak Paham UU

Siswanto Suara.Com
Rabu, 19 November 2014 | 13:20 WIB
Anton Medan: Ormas Islam Penolak Ahok Tak Paham UU
Massa Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa di depan DPRD DKI. [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mubalig Ramdhan Effendi atau yang akrab disapa Anton Medan menyebut organisasi masyarakat Islam yang menolak pelantikan Ahok tidak mengenal undang-undang.

"Kalau ada ormas yang menolak pelantikan Ahok, mereka itu fanatik buta, pemahamannya normatif, tak kenal undang-undang, kan aturan pelantikannya sudah sesuai konstitusi," kata Anton di Jakarta, Rabu (19/11/2014).

Selain itu, Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia itu mengatakan ormas Islam tersebut tak memahami indahnya toleransi dalam Islam yang ada di dalam Al Quran.

Ia kemudian mengutip surat Al Hujarat ayat 13 yang artinya, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal."

Anton menjelaskan jika ada umat Islam yang keberatan dipimpin oleh nonmuslim, maka sebenarnya pemimpin umat dan pemimpin bangsa adalah dua hal yang berbeda.

"Kalau pemimpin umat memang harus Muslim karena dia yang memimpin jemaah untuk menentukan hal ibadah dan yang berhubungan dengan ritual, kalau pemimpin bangsa itu pemimpin majemuk, dasarnya undang-undang, konstitusi, dipilih berdasarkan kompetensi dan rekam jejak," ujarnya.

"Kalau pemimpin umat ya kita pilih orang seperti Maruf Amin, Din Syamsudin, kalau pemimpin bangsa ya yang kompeten, ini kan ada 400 lebih etnis di Indonesia. Lagi pula, kalau mereka menolak, memangnya calon mereka siapa sih? Dugaan saya ormas-ormas itu pesenan kok," Anton menambahkan.

Lebih lanjut Anton mengatakan, jika ormas Islam yang menolak Ahok mengatakan tindakan Ahok yang ceplas-ceplos dan sangat tak Islami-lah yang menjadi alasan penolakan, Anton mengatakan justru Ahok memiliki sikap yang Islami.

Ia menjelaskan bahwa Islam itu ada dua sistem yakni saat di Madinah dan di Makkah. Di Madinah Nabi Muhammad mengajarkan sholat, zakat, dan puasa, sedangkan di Makkah Nabi mengajarkan tauhid, akhlak, dan karakter. Soal akhlak, Ahok taat agamanya, sering ke gereja, moral sudah teruji, karakternya terbentuk, tidak mau salah, tidak mengada-ada, dan berbicara fakta. "Itu semua kan ajaran Islam," katanya.

Jadi, lanjut Anton, meski bukan Islam, tapi tindakan Ahok itu Islami. "Lihat saja dulu waktu masih sama Jokowi, orang kebanjiran di bantaran sungai, dipindahkan dan diberi rusun, Islam itu mengajarkan untuk memecahkan masalah bukan cari dan tambah masalah."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI