PM Israel Bakal Serang Balik Pembunuhan Jerusalem

Laban Laisila Suara.Com
Selasa, 18 November 2014 | 22:24 WIB
PM Israel Bakal Serang Balik Pembunuhan Jerusalem
Sejumlah personel keamanan Israel berlari di dekat sinagoga Yerusalem. (Reuters/Ronen Zvulun)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, Israel akan merespon dengan ‘tangan besi’ menyusul serangan mematikan di sinagog Yerusalem pada Selasa, (18/11/2014).

Serangan itu sebelumnya menewaskan empat orang Yahudi dan melukai delapan orang lainnya yang berlangsung pada pagi hari.

Netanyahu bahkan menuding kalau serangan itu adalah berkar hasutan, pimpinan HAMAS dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Sementara Pemimpin Palestina itu malah mengutuk serangan mematikan pasca peningkatan kasus kekerasan antara Palestina dan Israel.

"Presiden mengutuk serangan terhadap orang Yahudi yang sedang beribadah di tempat ibadah mereka dan mengutuk pembunuhan warga sipil, tak peduli siapa pelakunya,” seru Abbas.

Namun demikian, Juru Bicara HAMAS memuji serangan itu sebagai "reaksi cepat" atau balas dendam atas kematian seorang pengemudi bus Palestina pada Minggu malam (16/11/2014).

Televisi Israel Channel 2 malam ini melaporkan, walaupun polisi Israel menyimpulkan bahwa kematian Yusuf Hassan Ar-Ramouni , yang ditemukan tergantung di bus adalah perbuatan bunuh diri, Palestina tetap menuduh kalau Yusuf dibunuh oleh ekstremis Yahudi.

Sedangkan serangan terbaru di sinagog dilakukan dua warga Palestina yang bersenjatakan senapan dan pisau jagal, yang berlangsung saat ibadah pagi. Keduanya ditembak hingga tewas oleh polisi.

Media Palestina mengidentifikasi para penyerang itu sebagai Rassan Abu Al-Jamal (27 tahun) dan Uday Abu Al-Jamal (22), dua saudara sepupu dari Permukiman Jabal Mukaber di Jerusalem TImur.

Pasukan keamanan Israel belakangan menyerbu rumah keluarga tersangka, dan menangkap beberapa anggota keluarga "karena mereka dicurigai membantu pelaku teror", kata seorang juru bicara polisi. (Xinhua/Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI