Suara.com - Ahmed Muthana, ayah dari seorang mahasiswa kedokteran yang bergabung menjadi anggota organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), mengatakan puteranya layak dihukum mati jika terbukti menjadi aljogo dalam video pemenggalan belasan orang yang dirilis pekan lalu di internet.
Sebelumnya Ahmed mengatakan bahwa puteranya, Nasser Muthana (20), tampak sebagai salah satu dari 15 algojo ISIS yang memenggal belasan tentara Suriah dalam video yang juga menunjukkan pemenggalan warga Amerika Serikat, Abdul Rahman Kassig.
"Jika itu yang dia lakukan terhadap orang lain, maka itu pula yang layak dilakukan terhadap dia," kata ayah berusia 57 tahun itu.
"Saya seperti ayah lainnya di dunia. Saya berusaha untuk tidak percaya orang itu adalah putera saya, tetapi dia memang sangat mirip putera saya," kata Ahmed.
"Tetapi saya juga tidak akan membuat pengecualian untuk dia. Dia sudah dewasa dan dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri," imbuh Ahmed.
Nasser adalah mahasiswa cemerlang yang akan masuk jurusan kedokteran sebelum dia pergi ke Suriah tahun 2013 silam, untuk ikut berperang melawan rezim Bashar al Assad. Beberapa bulan kemudian adiknya, Aseel Muthana, yang masih berusia 17 tahun, mengikuti jejaknya.
Ahmed, yang mempunyai empat orang anak, mengatakan belum pernah dihubungi kedua puteranya sejak mereka menghilang. Ia mengaku orang yang mirip puteranya di video itu lebih kurus ketimbang puteranya, yang terakhir dia lihat tahun lalu.
"Orang itu sangat mirip dia. Saya menyaksikan video itu. Saya tidak bisa memastikan itu dia, tetapi menurut saya itu mungkin saja dia," ujar Ahmed. (The Telegraph)
"Jika Putera Saya Algojo ISIS, Dia Layak Dibunuh"
Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 18 November 2014 | 21:15 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pasukan AS Lancarkan Serangan Udara terhadap ISIS di Suriah
12 Oktober 2024 | 20:02 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI