Tembakan Gas Air Mata Warnai Demo di IISIP

Selasa, 18 November 2014 | 03:10 WIB
Tembakan Gas Air Mata Warnai Demo di IISIP
Aksi demonstrasi mahasiswa di depan Kampus IISIP Jakarta, Selasa (18/11/2014) dini hari. [Suara.com/Nur Ichsan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014) dini hari, berbuntut ricuh. Mahasiswa IISIP terlibat aksi saling lempar batu dengan petugas kepolisian yang bersiaga di seberang jalan.

Aksi yang berlangsung sekitar pukul 00.00 WIB itu awalnya berlangsung damai. Dengan membakar ban, para mahasiswa satu-persatu berorasi menyampaikan protes atas kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM.

"BBM naik sangat membebani masyarakat. Kami menolak kenaikan harga BBM bersubsidi," teriak salah seorang orator.

Sekitar pukul 01.57 WIB, personel polisi lantas tampak bersiap menghadang apabila terjadi tindakan yang tidak diinginkan. Kemudian, entah siapa yang memulai, tiba-tiba saja batu-batu, botol dan kayu, sudah saling bersautan di udara.

Terdengar suara beberapa botol pecah di jalan. Polisi pun akhirnya menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Setidaknya beberapa kali tembakan gas air mata terdengar dilepaskan di depan kampus IISIP itu.

Tak lama, mobil Water Cannon dari kepolisian pun dijalankan untuk menutup ruang gerak mahasiswa. Aksi tersebut tak berlangsung lama, karena setelah dipukul mundur oleh polisi, para mahasiswa segera bergerak masuk ke dalam kampus.

Sebelumnya diketahui, Presiden Jokowi telah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pada Senin (17/11), tepat pukul 21.00 WIB. Harga dua jenis BBM bersubsidi yaitu Premium dan Solar, masing-masing naik sebesar Rp2.000 dari harga semula.

"Saya selaku Presiden Republik Indonesia menetapkan harga BBM baru yang berlaku mulai pukul 00.00 WIB terhitung mulai tanggal 18 November 2014," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/11/2014).

"Harga Premium ditetapkan dari Rp6.500 menjadi Rp8.500, harga Solar ditetapkan dari Rp5.500 menjadi Rp7.500," ungkap Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI