Suara.com - Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah sedikit terlihat. Beberapa masyarakat lebih memilih membeli bbm di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) asing dari pada di SPBU Pertamina.
"Cuma kepaut Rp2.000, ya mendingan isi bensin di sini," ujar Andreas saat ditemui di SPBU Shell, Mampang, Jakartas Selatan, Senin malam (17/11/2014).
Andreas mengaku bukan pengguna setia BBM merek Shell. Dia membeli bbm tersebut karena di SPBU Pertamina harus mengantre panjang.
Harga BBM Shell sendiri Rp10.200 per liter, sedangkan harga Premium Rp8.500, atau hanya selisih Rp2.000
Hal yang sama juga dirasakan oleh Dion, warga Duren Tiga, Jakarta Selatan. Dion lebih memilih Shell karena kwalitasnya lebih baik daripada BBM jenis premium dari Pertamina.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi pada hari Senin (17/11/2014), pukul 21.00 WIB. Harga dua jenis BBM Bersubsidi naik sebesar Rp2.000 dari harga semula.
"Saya selaku Presiden Republik Indonesia menetapkan harga BBM baru yang berlaku mulai pukul 00.00 WIB terhitung mulai tanggal 18 November 2014," kata Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta.