Warga Takut Harga Sembako Langsung Naik

Selasa, 18 November 2014 | 00:04 WIB
Warga Takut Harga Sembako Langsung Naik
Pedagang kebutuhan bahan pokok di pasar Senen Jakarta, Selasa (11/11). Meski pemerintah belum menetapkan besaran harga kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, namun harga kebutuhan pokok di sejumlah daerah mulai melonjak.[suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah warga langsung mengantre di SPBU terdekat untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraannya, pasca diumumkan kenaikan harga BBM oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) Senin malam (17/11/2014).

Seperti di SPBU Pertamina bermomor 34.102.01 Jalan Penjernihan, Pejompongan, Jakarta Pusat, yang langsung ramai dengan antrian warga. Warga antri sengaja mengisi BBM hari ini, sebelum kenaikan harga itu diterapkan.

Salah satu warga Rt 02/03, Bendungan hilir, tanah abang, Zaenal, ikutan antri setelah mendengar kabar kenaikan harga BBM dari televisi. Dalihnya, supaya dirinya tidak merasakan harga kenaikan BBM.

"kita isi pulteng (penuh) saja sekalian buat besok berangkat kerja. Tadi rencananya mau bawa dirijen, tapi tetangga yang udah antri duluan bilang ngga boleh," kata Zaenal.

Dia sendiri punya harapan dengan kenaikan harga BBM ini. Harapannya, supaya harga barang tidak ikutan naik secara drastis. Sebab, gajinya yang terkategori kelas menengah dirasakan sulit untuk menyambung hidup.

"Kenapa dinaikin sekarang? Kalau begini kan harga ikutan naik, ngga cuma bensin kan. Gaji kita aja sudah pas-pasan, nggak tahu ntar gimana lagi," tutur pekerja swasta di salah satu perusahaan di Jakarta ini.

Pantauan di lokasi, tujuh depot mesin pengisian BBM di SPBU semua diantre oleh kendaraan, baik motor ataupun mobil. Kendaraan yang antri menggunakan bahan bakar premium dan pertamax. Antrian pun terpantau panjang, bahkan nyaris memakan bahu jalan.

Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp2.000 per liter sehingga harga premium naik menjadi Rp8.500 dan solar menjadi Rp7.500.

Kenaikan harga tersebut mulai berlaku Selasa, 18 November 2014, pukul 00.00 WIB, serentak di seluruh wilayah Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI