Suara.com - Pengamat politik Boni Hargens menyarankan agar Ketua Umum Gokar Aburizal Bakrie mengurungkan niat untuk maju lagi menjadi calon ketua umum partai periode mendatang.
"Ical (Aburizal) harus bisa dengan besar jiwa dan hari untuk menyatakan mundur dari pencalonan. Itu lebih elegan untuk menjaga martabat dan memperlihatkan kebesaran jiwanya demi masa depan partai," kata Boni dalam pernyataan pers yang diterima suara.com, Senin(17/11/2014).
Menurut Boni bila Aburizal tetap maju, kehadirannya akan merusak peran penting Golkar dalam konstelasi politik Indonesia.
Boni mengatakan saat ini, Golkar sedang membutuhkan pemimpin muda berjiwa reformis. Golkar butuh orang yang bisa keluar dari kepentingan pribadi.
"Golkar memerlukan kepemimpinan yang bisa membawa perubahan internal. Antara lain, bisa melakukan reformasi kelembagaan partai, rekonsolidasi antarkader setelah terbelah karena politik pilpres, dan yang penting lagi revitalisasi semangat kekaryaan yang menjadi spirit dasar partai. Selama ini, setidaknya dalam 10 tahun terakhir, Golkar lebih berpihak pada kepentingan pribadi dan kelompok Bakrie," katanya.
Saat ini, Golkar sedang menyelenggarakan Rapimnas di Yogyakarta. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengklaim Aburizal mendapat dukungan dari lebih dari 50 persen pemilik hak suara di daerah.
Aburizal memastikan diri untuk maju lagi menjadi ketua umum di Musyawarah Nasional Golkar yang akan dilaksanakan pada Januari 2015.