Obama Benarkan Warganya Lagi-lagi Dipenggal ISIS

Senin, 17 November 2014 | 04:35 WIB
Obama Benarkan Warganya Lagi-lagi Dipenggal ISIS
Abdul-Rahman Kassig atau yang dulunya bernama Peter Kassig, berfoto saat melakukan kegiatan kemanusiaan di Lembah Bekaa, Lebanon, tahun 2013 lalu. [Reuters/arsip keluarga Kassig]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kembali dipenggalnya salah seorang warganya oleh ISIS (Islamic State) telah dikonfirmasi oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Peter Kassig, atau yang bernama Abdul-Rahman Kassig setelah menjadi mualaf, dinyatakan Obama telah dibunuh oleh militan ISIS "lewat sebuah tindakan yang murni (perilaku) setan".

"Hari ini kami menyampaikan doa sekaligus belasungkawa kepada orang tua dan keluarga Abdul-Rahman Kassig, yang oleh kita juga biasa dikenal sebagai Peter," ungkap Obama dalam pernyataannya di hadapan wartawan, di atas pesawat Air Force One dalam perjalanan pulang dari KTT G-20 di Brisbane, Australia, Minggu (16/11/2014) waktu setempat.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, video pemenggalan Kassig baru saja diunggah pihak ISIS ke internet beberapa jam yang lalu. Sembari menunjukkan kepala Kassig di video itu, pihak ISIS sekaligus memberi ancaman terhadap nyawa warga AS lainnya, sembari menyatakan bahwa mereka tak gentar oleh gempuran pesawat-pesawat dan pasukan AS.

Peter Edward Kassig (26) sendiri adalah seorang relawan kemanusiaan asal AS. Peter yang oleh keluarganya diyakini diculik Oktober 2013 lalu, diketahui muncul pada bagian akhir video pemenggalan relawan kemanusiaan asal Inggris, Alan Henning, beberapa waktu lalu. Dalam video tersebut, si algojo pemenggal sudah mengancam juga akan memenggal Kassig.

Kassig yang kini sudah mengganti namanya menjadi Abdul-Rahman Kassig, disebut selalu menjalankan salat lima waktu dan berpuasa Senin-Kamis. Hal itu seperti disampaikan oleh Nicholas Henin, jurnalis Prancis yang pernah ditahan bersama Kassig di Suriah.

"Kami ingin putra kami ... diingat atas pekerjaan pentingnya dan cinta yang ia bagi bersama teman-teman dan keluarga, tidak dalam posisi sebagaimana yang diinginkan para penyandera untuk memanipulasi warga Amerika dan melanjutkan aktivitas mereka," ungkap orang tua pemuda itu, Ed dan Paula Kassig, melalui juru bicara mereka.

Selain Obama, sejumlah reaksi dari tokoh dunia sejauh ini sudah muncul terhadap aksi kesekian kali dari ISIS tersebut. Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron langsung mengutuk keras tindakan itu dan menyebutnya sebagai sebuah tindak "pembunuhan berdarah dingin". Diketahui, sang algojo pemenggal sendiri sebelum ini diyakini sebagai sosok beraksen Inggris kental.

Pihak ISIS sejauh ini diketahui telah melakukan pemenggalan terhadap tak kurang dari lima orang, sekaligus lantas menyebarluaskan videonya. Sebelum Kassig, diketahui ISIS telah juga memenggal dua jurnalis AS, James Foley dan Steven Sotloff, serta dua pekerja kemanusiaan Inggris yakni David Haines dan Alan Henning. [Reuters]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI