Rencana Kenaikan BBM, Presiden Dinilai Keterlaluan

Minggu, 16 November 2014 | 15:28 WIB
Rencana Kenaikan BBM, Presiden Dinilai Keterlaluan
Gema Hanura menolak rencana kenaikan harga BBM. [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gerakan Muda (Gema) Hanura, Erik Satrya Wardhana meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberantas mafia Minyak dan Gas (Migas) terlebih dahulu sebelum merealisasikan rencanannya menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Boleh naik, tapi lakukan dulu efisiensi, berantas dulu mafia, perbaiki dulu tata niaga, kemudian sungguh-sungguh dulu perbaiki transportasi publik suapaya masyarakat punya alternatif," kata Erik di daerah Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (16/11/2014).

Bahkan ia juga mengatakan rencana pemerintah ingin menaikan harga BBM Rp3 ribu per liternya dinilai keterlaluan. Hal itu lantaran dinilai dapat mensengsarakan rakyat.

"Kalau sampai naik 3000 keterlaluan lah itu. Kan yang beli mobil, beli motor kan bukan orang kaya. Itu sama saja pemerintah tidak memberikan pilihan kepada masyarakat," jelas Erik.

Dia juga mengkritik pemerintahan di bawah Presiden Jokowi untuk segera bekerja terlebih dahulu berantas korupsi di sektor migas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI