Suara.com - Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga saat ini terus melakukan pendataan dari dampak gempa 7,3 SR yang terjadi pada Sabtu (15/11/2014).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, BPBD Sulawesi Utara telah melaporkan ada kerusakan ringan terjadi pada lantai 7 Hotel Lion di Kota Manado.
“Tidak ada korban jiwa. Di Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau, Tagulandang dan Biaro) ada 4 rumah rusak ringan di Kelurahan Bahoy, Kecamatan Tagulandang. Sedangkan di Kabupaten Talaud, Sangihe, Minahasa Utara, Bitung, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, dan Minahasa Utara tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan,” tulis Sutopo dalam keterangan resminya melalui pesan singkat, Minggu (16/11/2014).
Selain itu, menurut Sutopo, saat ini TRC BNPB dipimpin Direktur Perbaikan Darurat BNPB, Yolak Dalimunthe, bersama TRC BPBD dan personil dari Kementerian PU, Kemensos, dan Kemenkes masih berada di Halmahera Barat melakukan pendataan.
Sutopo menyatakan, masyarakat dihimbau untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan. Pasalnya, Gempa dapat terjadi kapan saja tanpa kita ketahui tanda-tandanya. Gempa dan tsunami adalah keniscayaan di Indonesia.
Selama tahun 1629-2014, lanjut Sutopo, telah terjadi 174 tsunami. Hampir 60% terjadi wilayah Indonesia bagian timur. Hal itu menurutnya, ancaman di sana lebih tinggi dibandingkan di bagian barat karena kondisi tataran lempeng teknonik yang lebih rumit.