RSUD Soedono Madiun Pulangkan Pasien Negatif Ebola

Arif Sodhiq Suara.Com
Sabtu, 15 November 2014 | 14:51 WIB
RSUD Soedono Madiun Pulangkan Pasien Negatif Ebola
Ilustrasi Ebola [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak RSUD dr Soedono Kota Madiun, Jawa Timur, memulangkan Muklis (29) warga Gemarang, Kabupaten Madiun, pasien yang dinyatakan negatif ebola. Saat ini kondisi Muklis telah membaik.

Kepala Pelayanan Medis RSUD dr Soedono Madiun, dr Sjaiful Anwar SpJP, mengatakan, manajemen rumah sakit telah memulangkan Muklis pada Minggu (9/11/2014) lalu.

"Hari Minggu lalu pasien sudah dipulangkan. Itu karena kondisi kesehatan pasien sudah bagus," ujar dr Sjaiful Anwar SpJP, kepada wartawan di Madiun, Sabtu (15/11/2014).

Menurut dia, secara umum kondisi mantan TKI itu telah normal. Suhu tubuh Muklis sudah wajar di kisaran 37,5 Celsius. Selain itu, pembekuan darah pada pasien sudah tidak ditemukan. Tim dokter memastikan penyakit malaria yang menyerang Muk juga mulai membaik.

Sisi lain, pemulangan Muklis telah sesuai dengan prosedur tetap dari Kementerian Kesehatan. Sesuai anjuran tersebut pasien bisa menjalani rawat jalan setelah tiga sampel darah, lapisan lendir, dan urine pasien yang diuji di Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan dinyatakan negatif ebola.

"Selama kondisinya bagus tidak perlu menunggu masa inkubasi berakhir. Selain itu, meski sudah dipulangkan, pasien tetap menjalani rawat jalan," kata dia.

Sjaiful menerangkan, masa inkubasi ebola itu berlangsung selama 2 hingga 21 hari. Adapun, masa perawatan Muklis seharusnya berakhir pada Sabtu(15/11/2014). Namun, karena kondisinya membaik, dia diperbolehkan pulang.

Meski demikian, pemantauan terhadap Muklis tetap dilakukan. Pihak RSUD dr Soedono bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun melakukan pengawasan terhadap yang bersangkutan. Selain itu pihak RSUD dr Soedono juga berkoordinasi dengan RSUD dr Soetomo Surabaya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Soelistyono Widyantono, mengatakan pemantauan tidak hanya diberlakukan bagi Muklis. Sebanyak 21 warga Kecamatan Pilangkenceng, Mejayan, Saradan, dan Gemarang yang baru datang dari Liberia juga akan dalam pemantauan.

"Para mantan TKI yang baru datang dari Liberia tetap kami pantau sampai masa inkubasi berakhir," kata Soelistyono Widyantono.

Seperti diketahui, Muklis dicurigai terjangkit ebola setelah pulang dari Liberia pada akhir Oktober lalu. Dia mulai dirawat di RSUD dr Soedono Madiun pada Kamis (30/10/2014) malam karena mengalami demam tinggi dan gejala klinis suspect ebola.

Sebelumnya, pasien telah didiagnosis tim medis positif malaria, namun kini kondisi terus membaik dan tanggal 9 November lalu telah pulang.(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI