Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat adanya potensi dari kerja sama bidang maritim yang ditawarkan sejumlah negara Asia. Kendati demikian, Presiden menilai perlu dilakukannya perhitungan matang sehingga semua pihak yang terlibat merasakan manfaat dan Indonesia tidak dirugikan.
"Memang yang menarik negara-negara yang lain yang berkaitan dengan Indonesia adalah poros maritim dan mereka ingin untuk bisa ikut bersama-sama, ada yang ingin menghubungkan misalnya kayak jalur Sutera Lautnya abad 21 dari Tiongkok ingin disinggungkan atau dihubungkan, memang kita teknisnya belum sampai kesana. Nanti tim teknis sudah ketemu baru bisa sambung," kata Presiden kepada wartawan di Nay Pyi Taw, Kamis (13/11/2014) malam.
Kepala Negara mengatakan, selain Cina, Korea Selatan dan India juga tertarik untuk menjalin kemitraan dengan Indonesia di bidang maritim.
"Kayak India sendiri ingin mengajak kerja sama di bidang pertahanan maritim ini saya kira... kalau Korea (Selatan-red) saya kira sudah. Dari Tiongkok juga ingin masuk ke industri maritim kita. Saya kira mereka memandang karena wilayah kita besar, dua pertiga dari wilayah Indonesia laut, samudera saya kira itu menarik minat mereka untuk masuk," paparnya.
Kerja sama di bidang kelautan, kata Presiden, sangat luas. Kerja sama tersebut bisa di bidang perikanan, gas alam, minyak mentah dan komoditas lainnya.
Namun Presiden Joko Widodo menegaskan apapun bentuk kerja sama yang dijalin harus sebesar-besarnya menguntungkan Indonesia.
"Tapi kita harus punya kalkulasi, perhitungan yang untung siapa, sekarang harus berhitung seperti itu, mereka berapa persen kita berapa persen, masih seperti itu jangan sampai semua yang dapat sana. kelihatannya "rame banget", tapi kita nggak dapat apa-apa ya untuk apa," tegasnya. (Antara)
Jokowi Utamakan Kalkulasi Untung Rugi Kerja Sama
Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 14 November 2014 | 04:30 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Prabowo Minta Mayor Teddy Selalu Undang Jokowi, Said Didu Balas Menohok: Tinggal di Istana Aja Sama Presiden
28 Februari 2025 | 15:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI