Kabar soal tewasnya teroris berjuluk White Widow atau 'Janda Putih' di tangan penembak jitu Rusia di Ukraina diklaim sebagai berita bohong. Adalah komandan batalion militan Ukraina sendiri yang membantah berita soal si "Janda Putih" alias Samantha Lewthwaite.
"Kami tidak punya janda putih manapun, dan kami tidak akan. Mereka (Rusia) mencoba mengadu domba kami dengan sekutu kami, Inggris," kata komandan Aidar Sergiy Melnychuk kepada BuzzFeed.
Sebelumnya, kantor berita Rusia Regnum mempublikasikan berita yang menyebutkan bahwa Samantha si "Janda Putih" tewas tertembus peluru penembak jitu Rusia. Regnum menyebut, Samantha ditembak dua pekan lalu saat berperang bersama batalion relawan Aidar, melawan para pemberontak pro-Rusia di Ukraina.
Media itu mengatakan, Samantha datang ke Ukraina sebagai penembak jitu dan terbunuh di sebuah daerah di sebelah timur Kota Debaltsevo. Berita soal kematiannya beredar luas di media-media Inggris.
Belakangan beredar kabar pula bahwa ada hadiah sebesar 1 juta Dolar bagi siapapun yang bisa mendapatkan kepala penembak jitu Rusia yang menghabisi nyawa Samantha. Namun sumber berita yang tak jelas, ditambah bantahan langsung dari komandan batalion Aidar, membuat lokasi pasti Samantha kembali samar.
Seorang juru bicara dewan keamanan nasional Ukraina Roman Vybranovsky mengatakan, sangat kecil kemungkinannya Samantha ada di Ukraina.
Samantha diketahui merupakan putri dari seorang serdadu Angkatan Darat Inggris. Samantha dikabarkan teradikalisasi pada usia 15 tahun dan menikah dengan pelaku pemboman bunuh diri di jalur kereta bawah tanah Inggris, Germaine Lindsay. (Independent)