Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menegaskan, proses penyelenggaraan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar pada 17 November akan berjalan sesuai dengan AD/ART partai.
Sehingga menurutnya, tidak akan ada skenario memenangkan salah satu calon untuk dijadikan Ketua Umum Partai Golkar periode 2015-2019 pada Musyawarah Nasional hasil putusan Rapimnas nanti. Karena disebut-sebut, Aburizal Bakrie (Ical) sudah diskenariokan untuk Ketua Umum Golkar periode tersebut.
"Kita tentu melakukan proses politik berdasarkan AD/ART. Maka, Rapimnas (Rapimnas) yang dilaksanakan merupakan forum tertinggi yang menentukan Munas yang akan datang," ujar Idrus di DPR, Jakarta, Kamis (13/11/2014).
Menurutnya, dalam Rapimnas yang melibatkan seluruh elemen Partai Golkar itu akan menghasilkan keputusan proses penyelenggaraan Munas. Sehingga, hal itu tidak akan mungkin untuk memenangkan salah satu calon.
"Jadi ada materi yang akan dibahas di dalam Rapimnas dan di dalam Munas. Munas yang akan menentukan tatib pemilihan itu, syarat ditetapkan di dalam Munas. Adalah tidak benar kalau ini adalah rekayasa," tegas dia.
Idrus justru menuding balik pihak-pihak yang melarang Aburizal Bakrie (Ical) kembali maju di Munas. Menurut dia, orang-orang itu yang justru menghambat proses demokrasi di Golkar.
"Demokrasi enggak boleh enggak demokratis, kalau melarang salah satu calon, itu kebolik-balik, katanya enggak demokratis, faktanya justru mereka yang menghambat demokrasi di Golkar," tuturnya.
Untuk diketahui, sejumlah nama muncul menjadi calon ketua umum Golkar, seperti Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Agung Laksono, dan Hajriyanto Y Thohari. Namun, mereka terkendala lantaran addanya aturan calon ketua umum harus mendapatkan dukung 30 persen dari DPD I dan 30 persen dari DPD II Golkar.