Suara.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsy menyatakan, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok), harusnya bisa bersabar menyikapi penolakan ormas Front Pembela Islam (FPI). Sebab, pemimpin merupakan contoh bagi rakyatnya.
"Harus disadari bahwa hubungan Ahok dan FPI itu adalah pimpinan dan warga. Kalau kata Ki Hajar Dewantoro ‘Ing Ngaso Sung Tulodo’, jadi pimpinan itu memberikan taudalan dan sabar," kata Aboe Bakar dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis (13/11/2014).
Menurutnya, wajar bila FPI bersikap keras menolak Ahok. Sebab, gaya komunikasi Ahok juga keras dan itu yang ditiru FPI.
"Kalau tiap hari rakyat baca berita pola komunikasi yang kasar dari pimpinan, barang kali itu yang menjadi penyebab rakyat pun pakai pola komunikasi yang sama," ujar dia.
Karenanya, dia menyarankan supaya Ahok dan FPI harus bisa duduk bersama dan menahan diri. Selain itu, konflik ini harus bisa menjadi bahan evaluasi untuk tempat lain.
"Sepertinya hal ini harus dijadikan bahan evaluasi untuk kedua belah pihak. Saya rasa melihat FPI harus dengan holistik, jangan hanya saat mereka berdemo saja," tuturnya.
Aboe Bakar juga menilai, pembubaran FPI yang ingin dilakukan Ahok bukan menjadi solusi efektif. Karena pembubaran tersebut tidak akan menyelesaikan masalah.
"Saya tidak melihat pembubaran FPI sebagai solusi yang baik atas persoalan ini, karena itu bukan substansi permasalahannya. Sehingga pembubaran FPI juga tak akan menyelesaikan persoalan ini," tutur Aboe Bakar Al-Habsyi.