Suara.com - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mulai hari ini, Kamis (13/11/2014), sudah tidak lagi menggunakan fasilitas kendaraan pengawal di jalan raya dari Dinas Perhubungan lantaran malah membuat lalu lintas semakin semrawut.
"Kita pikir Jakarta terlalu macet. Voorijder perhatikan pas pakai kita lewat, dia hanya pikirkan kita lewat. Jadi orang lain di-stop, habis kita lewat berantakan macetnya," kata Basuki yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta.
Menurut Ahok, petugas pengawal dari Dinas Perhubungan lebih baik mengawal kendaraan-kendaraan prioritas lainnya.
"Harusnya mereka kalau mau pakai pengawalan mending buat ambulans, pemadam kebakaran atau bus tingkat, agar orang ga merasa terhalangi," ujar Ahok.
Ahok menambahkan pengawalan melekat dari petugas keamanan juga lebih tepat untuk Presiden dan Wakil Presiden.
Ahok merupakan pemimpin Jakarta pertama yang tidak mau menggunakan pengawalan dari Dinas Perhubungan di jalan raya. Ia menyadari betul kehadiran petugas sering kali malah membuat masyarakat terganggu.