Pihak IPB Benarkan Ada Mahasiswinya yang Meninggal

Rabu, 12 November 2014 | 07:52 WIB
Pihak IPB Benarkan Ada Mahasiswinya yang Meninggal
Ilustrasi jenazah. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak rektorat Institut Pertanian Bogor telah membenarkan peristiwa adanya seorang mahasiswi pascasarjana yang ditemukan meninggal di kamar kosnya. Lebih jauh, terhadap jenazah korban disebutkan saat ini telah diurus proses pemakamannya.

"Memang benar, kami mendapatkan informasi dari pihak kepolisian dan juga bagian fakultasnya terkait peristiwa tersebut, kemarin (Selasa) petang," ungkap Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof Yonny Koesmaryono, kepada Antara di Bogor, Rabu (12/11/2014).

Yonny menjelaskan, data mahasiswi yang meninggal tersebut bernama Riyona Lumapuy (23). Dia merupakan mahasiswi pascasarjana jurusan Ilmu Kelautan, dengan tahun masuk 2014.

Dijelaskan Yonny lagi, Riyona tercatat sebagai mahasiswi yang belum bekerja. Dia diketahui melanjutkan studi pascasarjana di IPB dengan pendidikan S1 dari Universitas Pattimura (Unpati) Ambon.

"Ia mahasiswi dengan biaya pendidikan sendiri, tidak ada beasiswa," kata Yonny pula.

Yonny pun menyebutkan bahwa Riyona tercatat merupakan putri dari Benhard Lumapuy yang beralamat di Jalan Kayoda RT 1/RW 7 Kelurahan Kuda Mati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Provinsi Maluku.

Sebelumnya diberitakan, mahasiswi pascasarjana jurusan Ilmu Kelautan IPB, atas nama Riyona Lumapuy yang berasal dari Ambon, ditemukan sudah tak bernyawa di kamar kosnya, Selasa (11/11). Dia sementara ini diduga meninggal karena sakit, lantaran petugas menemukan obat-obatan di sampingnya.

"Di kamar korban kita temukan dua macam obat. Belum diketahui jenis apa, apakah penahan nyeri atau lainnya. Sedang kami dalami," ungkap Kapolsek Dramaga, Kompol Syaifuddin Gayo, kepada Antara di Bogor, Rabu (12/11).

Selain menemukan sejumlah obat di kamar kosnya, petugas juga mendapatkan keterangan dari teman dekat korban. Dikatakan, sebelum Riyona ditemukan tewas, dia sempat mengeluhkan sakit di bagian dadanya. Sejak mengeluhkan sakit itulah, Riyona tak terlihat lagi datang ke kampus selama dua hari.

"Kami juga mengirimkan sampel obat kepada petugas medis untuk memastikan jenisnya," tambah Kompol Syaifuddin.

Kronologi ditemukannya korban berawal dari laporan teman korban bernama Duaito, yang datang ke kos Riyona untuk menanyakan keadaan korban. Riyona sebelumnya disebut sudah dua hari tidak muncul ke kampus, serta handphone-nya tak bisa dihubungi. Petugas keamanan bersama aparat lantas mendobrak kamar, sebelum menemukan jasad korban yang diperkirakan sudah meninggal dua hari lalu. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI