Fatah, faksi pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, hari Minggu (9/11/2014) membatalkan acara peringatan 10 tahun kematian pemimpin Palestina Yasser Arafat. Acara yang sedianya akan dilaksanakan pada Selasa mendatang itu dibatalkan karena masalah keamanan.
Pembatalan dilakukan menyusul ledakan yang terjadi pada dua rumah pemimpin Fatah di Jalur Gaza. Hamas dan pasukan keamanan yang loyal pada faksi tersebut menyatakan tak sanggup mengamankan acara peringatan itu.
Pejabat Fatah, Zakaria al-Agha, dalam konferensi persnya mengatakan, surat pemberitahuan dari Kementerian Dalam Negeri Gaza berisi pernyataan ketidaksanggupan mereka untuk memberikan bantuan keamanan dalam acara tersebut. Di sisi lain, Hamas, melalui juru bicaranya Sami Abu Zuhri, mengaku terkejut pada keputusan Hamas untuk membatalkan acara tersebut. Sami mengatakan, pembatalan itu lebih karena masalah internal Fatah saja.
Pembatalan ini juga dipandang sebagai sinyal meningkatnya ketegangan di antara dua faksi di Palestina, yakni Fatah dan Hamas. Padahal, bulan April lalu, keduanya telah menyepakati pakta penyatuan sebagai bagian dari upaya menyudahi perselisihan politik yang sempat memicu perang saudara pada tahun 2007.
Yasser Arafat meninggal secara misterius pada tanggal 11 November 2004 silam. Rumah sakit Prancis yang merawat Arafat hingga akhir hayatnya, mengatakan bahwa stroke menjadi pemicu kematiannya. Beberapa waktu lalu, makam Arafat digali dan ditemukan jejak racun arsenik, namun dalam kadar yang tidak membahayakan. Hingga saat ini, penyebab kematiannya masih samar. Namun banyak warga Palestina yang menuding Israel sebagai dalang di balik kematian Arafat. (Reuters)