Suara.com - Hamas mengumumkan pembentukan satu "tentara rakyat" di Jalur Gaza, Jumat, dengan mengatakan pihaknya siap menghadapi konflik dengan Israel pada waktu mendatang, terutama di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Dalam satu acara di kamp pengungsi Jabaliya di utara wilayah Palestina yang porak poranda itu, seorang juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, bagian militer dari gerakan Hamas, mengatakan 2.500 orang telah direkrut untuk membentuk pasukan pertama tentara rakyat untuk pembebasan Al-Aqsa dan Palestina.
Mohamed Abu Askar, seorang pejabat Hamas, mengatakan mereka yang berusia lebih dari 20 tahun dapat menandatangani kontrak 'siap berkonfrontasi' dengan Israel.
Hamas dan Israel terlibat perang 50 hari awal tahun ini yang menewaskan 2.140 warga Palestina dan 73 warga Israel dan menghancurkan daerah-daerah luas Jalur Gaza.
Bentrokan yang sering antara para pemrotes Palestina dan polisi Israel kembali meletus di kompleks Masjid Al-Aqsa di Jerusalem timur yang diduduki Israel.
Konfrontasi-konfrontasi belum lama ini sebagian besar disebabkan kekhawatiran Palestina atas sikap Israel yang berikrar akan mengubah status quo tempat suci Muslim maupun kaum Yahudi itu.
Abu Askar mengatakan pasukan baru itu dibentuk pada saat ketika Masjid Al-Aqsa jadi sasaran pelanggaran serius Israel.
Seorang juru bicara Al-Qassam lainnya mengatakan ratusan dari terowongan di jalan bawah tanag Hamas telah dihancurkan oleh Israel dan Mesir untuk mencegah penyelundupan senjata. (AFP/Antara)