'Kartu' Jokowi Dinilai Munculkan Konflik Baru

Sabtu, 08 November 2014 | 11:32 WIB
'Kartu' Jokowi Dinilai Munculkan Konflik Baru
Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS). (Antara/Dewi Fajriani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Golkar, Satya W Yudha meyakini program Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) melalui 'kartu saktinya', dalam rangka mengantisipasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) tidak akan berhasil. Dia menilai kartu tersebut menimbulkan potensi konflik, karena adanya masyarakat yang tidak menerima program tersebut.

"Saya tidak yakin program Jokowi berhasil, ini perlu digarisbawahi. Proses pengelompokkan di masyarakat akan menimbulkan konflik," kata Satya dalam diskusi bertajuk 'Menguji Kartu Sakti' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2014).

Menurutnya, asal mulanya "Magic Cards" sang Presiden diawali adanya ketidakcermatan dalam program pemerintah sebelumnya. Karena itu, dia menyarankan agar, mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk menemukan solusi dari program tersebut, dan melanjutkannya tanpa harus megeluarkan kartu Baru seperti sekarang ini.

"Katanya program pemerintah sebelumnya tidak tepat sasaran, kalau memang tidak tepat sasaran, ya bagaimana caranya untuk tepat sasaran langsung ke masyarakat. Jokowi seharusnya melanjutkannya dengan menggunakan teknologi canggih saat ini," tambahnya.

Seperti diketahui tiga kartu yang mejadi salah satu program handal Jokowi saat kampanye Pilpres lalu menuai banyak kecaman dari berbagai pihak, khususnya Anggota DPR dari kubu Koalisi Merah Putih (KMP). Menurut mereka dana yang membiayai program sang presiden tidak memiliki payung hukum jelas, dan dianggap sebagai sebuah pelanggaran terhadap undang-undang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI