Obama Akui Amerika Sulit Kalahkan ISIS

Doddy Rosadi Suara.Com
Kamis, 06 November 2014 | 10:09 WIB
Obama Akui Amerika Sulit Kalahkan ISIS
Presiden Amerika Serikat Barack Obama. (Antara/Reuters/Mike Segar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Barack Obama mengungkapan, terlalu dini untuk menyatakan apakah koalisi militer Amerika dengan negara sekutu telah sukses dalam menghancurkan kekuatan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

“Seperti yang sudah pernah saya ucapkan sebelumnya, perang melawan ISIS ini akan menjadi rencana jangka panjang,” kata Obama setelah Partai Republik menang dalam pemilu sela, Rabu (5/11/2014).

Sebelumnya, Obama sempat menuai kritik karena memandang sebelah mata kekuatan ISIS. Pada Januari lalu, Obama menyamakan ISIS dengan klub basket SMA level dua. Hal itu diungkapkannya dalam wawancara dengan New Yorker.

Agustus lalu, Obama menyetujui serangam militer kepada ISIS di Irak dan juga serangan udara ke Suriah. Ketika itu, Obama mengatakan, kampanye militer melawan ISIS perlu waktu yang lama. Menurut dia, cara untuk melemahkan ISIS adalah dengan memperkuat pemerintahan lokal dan juga militernya.

“Mengusir ISIS dari Suriah akan menjadi pekerjaan yang sulit karena tidak ada kandidat kuat untuk melawan mereka di daratan,” ujar Obama.

Meski sulit mengalahkan ISIS hanya dengan mengandalkan serangan udara, Obama bersikeras untuk tidak mengirim pasukan militer Amerik ke Suriah.

“Ada banyak kelompok oposisi di Suriah dengan berbagai spectrum mulai dari kelompok jihad radikal yang merupakan musuh Amerika hingga mereka yang percaya kepada demokrasi dan juga kelompok di antara keduanya. Mereka saling bertempur satu sama lain,” katanya.

“Yang perlu kita lakukan adalah mencari kelompok yang bisa bekerja sama dengan Amerika dan kita yakin bisa membantu untuk berperang melawan ISIS,” ungkapnya.

Amerika sudah berencana untuk membantu sejumlah kelompok oposisi di Suriah dalam bentuk bantuan senjata dan juga pelatihan militer. (USAToday/AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI