Khofifah Minta Tagana Kawal 'Kartu Sakti' Jokowi

Siswanto Suara.Com
Rabu, 05 November 2014 | 23:07 WIB
Khofifah Minta Tagana Kawal 'Kartu Sakti' Jokowi
Presiden Jokowi meluncurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera (KSKS) di kantor Pos Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (3/11). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta Taruna Siaga Bencana ikut mengawal Program Indonesia Produktif yang diluncurkan dalam bentuk Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera.

"Mohon ikut kawal program sosial untuk masyarakat," kata Khofifah dalam amanatnya saat memimpin Apel Nasional Tagana dan simulasi kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Alun-alun Ratu Zalecham, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (5/11/2014).

Khofifah mengatakan Presiden Joko Widodo pada Senin (3/11/2014) telah meluncurkan KIS, KIP, dan KKS bagi warga miskin, hampir miskin dan sangat miskin.

"Tolong ikut dikawal, apakah mereka yang berhak terdaftar, atau yang tidak berhak ternyata dapat program itu," kata Khofifah.

Ia juga mengimbau Tagana meningkatkan semangat dan komitmennya serta keahlian mereka, sebab Tagana bukan hanya siaga saat terjadi bencana alam, tapi juga bencana sosial.

Setiap tahun, Kemensos menggagas pelaksanaan Bhakti Sosial Tagana Tingkat Nasional.

Tahun ini, diselenggarakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang diikuti 1.000 personel Tagana utusan dari seluruh Indonesia dan beberapa tamu dari Jepang.

Tema yang diangkat dalam bahasa Banjar, "Gawi Sabumi- Gawi Manuntung Bencana Tuntas," artinya suatu atau yang dikerjakan secara gotong royong bisa diselesaikan cepat, tuntas, dan akuntabilitas penanggulangan bencana.

Bhakti sosial Tagana tingkat nasional bertujuan agar terwujud kiprah nyata kemanusiaan, menjalin networking, serta penyusunan rekomendasi dan masukan strategis dalam kerja sama untuk penanggulangan bencana antara Tagana, potensi dan sumber kesejahteraan sosial dan dunia usaha.

Tagana saat ini berjumlah 27.654 orang di seluruh Indonesia dan belum memenuhi kerentanan wilayah Tanah Air.

Dari Januari hingga April 2014, tercatat sekitar 1.000 tempat terjadi bencana alam dan menunjukkan tren meningkat. Kerusakan dan kerugian dari 2004 hingga 2014 ditaksir mencapai Rp167,8 triliun. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI