Petugas Damkar Ini 'Gauli' 8 Perempuan saat Tugas

Rabu, 05 November 2014 | 20:52 WIB
Petugas Damkar Ini 'Gauli' 8 Perempuan saat Tugas
Ilustrasi petugas pemadam kebakaran. [Shutterstock/John Hanley]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang petugas pemadam kebakaran (damkar) harus menjadi sorotan dan berada di tengah "pusaran kasus panas" yang sekaligus mengakhiri karier heroiknya, lantaran serangkaian skandal. Semua berawal dari sebuah video vulgar dan sederet email, yang lantas menjadi awal sebuah investigasi.

Stephen Coward, demikian nama petugas damkar yang sudah bekerja selama 19 tahun di Departemen Damkar Florida, Amerika Serikat (AS) itu. Dia akhirnya harus berhenti (mengundurkan diri) dengan tidak terhormat bulan lalu, lantaran skandal yang disebut melibatkan hingga delapan perempuan tersebut.

Sebagaimana ditulis Huffington Post yang mengutip kantor berita WFLA, video dimaksud memperlihatkan adegan seks yang dilakukan Coward dengan salah seorang perempuan. Aktivitas "panas" itu tampaknya mereka lakukan di dalam kamar mandi asrama di markas Coward.

"Dia (Coward) tampak sedang tersenyum (dalam video itu) dan memegang telepon selulernya yang merekam aktivitas seks tersebut melalui cermin," lapor WFLA.

Video itu beserta sekitar 40 email, dikirimkan awalnya oleh seseorang tanpa identitas jelas (anonim) kepada Kepala Damkar Wilayah Clearwater, bulan Agustus 2014 lalu. Hal itu lantas memicu dimulainya penyelidikan mendalam.

Belakangan dalam penyelidikan, seperti dikutip dari WFTS, seseorang lainnya yang tak disebutkan identitasnya, memberi pengakuan bahwa Coward telah bercinta dengan setidaknya delapan perempuan saat tengah bertugas.

Laporan Tampa Bay Times lantas menyebut bahwa Coward akhirnya mengaku telah berhubungan dengan dua perempuan di markasnya, yang antara lain disebutkannya berlangsung di ruang latihan, di dalam dive truck (truk tim pemadam), dan di asramanya.

"Letnan Coward kembali menyatakan bahwa tidak ada pembenaran untuk perbuatannya itu, dan bahwa dia benar-benar menyesal dan merasa malu terhadap (warga) kota ini," ungkap seorang penyidik dalam laporannya, seperti dikutip Tampa Bay Times.

"Tampaknya diperlukan pemantauan yang lebih ketat terhadap markas-markas pemadam kebakaran," lanjut sang penyidik pula dalam catatannya. [Huffington Post]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI