Kepolisian Resor (Polres) Sukoharjo belum menindaklanjuti insiden penusukan Kiai Bagong, kerbau bule yang dikeramatkan Keraton Surakarta. Sekitar dua pekan setelah ditusuk orang tak dikenal, Kiai Bagong akhirnya mati pada hari Senin (3/11/2014) akibat luka yang dideritanya.
"Dari pihak pemiliknya (Keraton Surakarta) belum ada laporan. Kalau tidak ada pihak yang merasa dirugikan dengan kematian kerbau itu, kami belum bisa menindaklanjuti," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Andy Rifai kepada Suara.com, hari Rabu (5/11/2014).
Penusukan itu sendiri, menurut keterangan Andy, terjadi ketika Kiai Bagong sedang digembalakan di lapangan rumput di wilayah Grogol, Sukoharjo. Ketika itu, imbuh Andy, Kiai Bagong ditusuk dengan benda semacam tombak besi.
Pascainsiden, Kiai Bagong sempat diobati, namun tak berhasil bertahan hidup lalu mati pada hari Senin (3/11/2014). Kiai Bagong lalu dimakamkan pada hari berikutnya, Selasa (4/11/2014).
"Sempat diobati kemarin, tapi lalu mati pada hari Senin," tutur Andy.
Kiai Bagong merupakan satu dari 12 kerbau bule yang dimiliki Keraton Surakarta Hadiningrat. Kiai Bagong dan kerbau-kerbau lainnya biasa dikirab bersama benda-benda pusaka kepunyaan Keraton di setiap datangnya tanggal 1 Suro.