Suara.com - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto berharap kisruh internal Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) selesai sebelum kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Target kita tentu target secepatnya, kita tidak tentu melihat ada efek lain (kenaikan harga BBM), secepatnya kita memang kebutuhan pekerjaan dan bernegara itu harus cepat dilakukan," kata Agus di DPR, Jakarta, Rabu (5/11/2014).
Hal ini sekaligus menanggapi pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang menyatakan, pemerintah akan segera menaikkan harga BBM bersubsidi. Kenaikan harga itu akan terjadi pada bulan November ini. Namun, dia tidak menerangkan berapa nominal kenaikan harga BBM bersubsidi itu.
Selain itu, Agus menambahkan, selama ini komunikasi antar KIH dan KMP telah berjalan dengan baik. Tujuannya adalah kesepakatan bersama supaya DPR bisa bekerja secepatnya.
"Bagaimana ini bisa cepat bersatu, dan ini bisa bagaimana melakukan pekerjaan bersama," kata dia.
Politisi Demokrat ini menuturkan, sudah ada titik temu dari semua komunikasi politik yang dilakukan kedua kubu. Tinggal, sambungnya, menentukan komitmen untuk pelaksanaannya.
"Menurut saya sudah hampir ketemu, dan secepatnya sudah ketemu, dan bisa fokus semuanya. Serta, komitmen kepada yang disampaikan," ujar Agus.
Kisruh ini diawali karena permintaan KIH untuk turut dilibatkan dan berpartisipasi dalam alat kelengkapan dewan di DPR. Lalu, apa yang diinginkan dari KMP dalam komunikasi politik kedua kubu ini? Agus tidak memaparkannya secara gamblang.
"Ya, ini kan masih koordinasi, kalau maunya ditanya apa, itu namanya meramal. Kita harus betul-betul melihat, apa yang disampaikan, kita tidak ada meramal-ramal, tidak ada menjustufikasi, yang kita lakukan adalah betul-betul yang kita laksanakan," terangnya.