Ini Cerita Istri Pelaku Sodomi JIS Disiksa Polisi

Selasa, 04 November 2014 | 18:21 WIB
Ini Cerita Istri Pelaku Sodomi JIS Disiksa Polisi
Lima tersangka pelaku sodomi JIS. [Suara.com/Nur Ichsan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Adanya perbedaan pernyataan pihak kepolisian dengan kenyataan yang terjadi dengan para terdakwa kasus kekerasan seksual di Jakarta International School (JIS) membuat para istri mereka bersuara.

Berawal dari proses penyidikan yang dilakukan di Polda Metro Jaya hingga berkas dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta selatan dibongkar semuanya.

Menurut Istri terdakwa Syahrizal dan Yahya, selama proses penyelidikan di Polda Metro Jaya, suaminya sering dipukul oleh polisi. Hal itu dilakukan agar, suaminya mengakui perbuatan sodomi. Padahal menurut keterangan Syarizal dia tidak pernah melakukan hal tersebut.

"Suami saya diperiksa dari jam 9 sampai jam 3 pagi. Dia dipaksa untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah dibuatnya. Ketika kami mengunjunginya, giginya pada rontok, muka lebam, dan badannya sakit semua," cerita Yahya saat dihadirkan di Kedai Tjikini Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2014).

Hal yang sama juga disampaikan oleh Narti, istri terdakwa Agun yang mengatakan bahwa suaminya bahkan sampai bersumpah dengan mengorbankan anaknya yang masih dalam kandungan di depan polisi.

Namun, polisi tetap saja memaksanya dengan melakukam aksi kekerasan agar dia mengakui saja perbuatannya  tanpa menghiraukan sumpahnya tersebut.

Dia bahkan sampai menangis ketika memohon untuk membebaskan suaminya yang tidak bersalah, apalagi harus mengurus anak seorang diri.

"Pas saya jenguk suami saya di Polda, suami saya sudah bonyok-bonyok, pokoknya sakit lah,"cerita Narti meniru ucapan Agun kala itu.

Harapan Narti sekarang adalah agar suaminya dibebaskan karena dia yakin suaminya tidak bersalah. Dia juga harus meninggalkan anaknya yang Baru beberapa bulan karena dirinya harus mencari nafkah.

Agun, Awan, Syahrizal, Zainal, Afrischa dan Aswar adalah pelaku aksi kekerasan seksual terhadap M anak TK di JIS. Azwar sendiri sudah meninggal karena menenggak minuman beracun di toilet Polda Metro Jaya saat melakukan proses penyelidikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI