Infografis
Suara.com - Fraksi PDI Perjuangan belum kompak benar mendukung rencana pengurangan subsidi yang berdampak pada kenaikkan BBM.
Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon menjadi salah seorang yang bersuara keras rencana Pemerintahan Jokowi JK menaikkan harga BBM.
Ketimbang mengurangi subsidi, Effendi yang ditemui di Jakarta, Selasa (4/11/2014), lebih memilih agar pemerintah memikirkan cara diversifikasi energi, alias mengalihkan penggunaan energi.
Dia bahkamn menyindir rencana tersebut, apalagi jika Jokowi hanya banyak memikirkan soal jaring pengaman sosial seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.
"Kita fokus ingin fokus pada energi, maka tanganilah energi, bahwa kita belum punya diversifikasi energi. Kok energi tidak ditangani, kok yang diurusi masalah penanganan jaring pengamanan sosialnya sih,” kata Effendi.
Effendi bhakan menyarankan apa yang dilakukan Jokowi mirip dengan SBY.
Kalau begini, terus ngapain ada pemerintahaan Jokowi, SBY saja dilanjutkan lagi," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan, pemerintah akan segera menaikkan harga BBM bersubsidi. Kenaikan harga itu akan terjadi pada bulan November ini. Namun, dia tidak menerangkan berapa nominal kenaikan harga BBM bersubsidi itu.
"Pokoknya bulan ini," kata Kalla, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (3/11/2014).
JK menerangkan, pemerintah harus menaikkan harga BBM untuk mengalihkan subsidi ke sektor yang lebih produktif dan lebih bermanfaat terhadap masyarakat secara merata dan signifikan. Beberapa program itu di antaranya adalah KIS dan KIP.
