Suara.com - Kelakuan parlemen dengan membuat dua kubu, yaitu Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), secara tidak langsung membuktikan ketidakdewasaan anggota dewan.
Melihat peristiwa ini, Politisi Partai Golkar Siti Hediati Haryadi alias Titiek Soeharto jadi ingat pernyataan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) yang menyebut DPR mirip dengan taman kanak-kanak.
"Saya terkejut dengan (DPR) tandingan. Apa kata Gus Dur benar, DPR taman kanak-kanak," kata Titiek di DPR, Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Wakil Ketua Komisi IV DPR versi KMP ini pun menyindir sikap KIH. KIH dulu meminta supaya KMP untuk legowo pada Pemilu Presiden lalu, karena Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, pasangan yang didukung KMP, karena gagal menjadi pemenang.
Sikap itu pun dipertanyakan Titiek ketika KIH tidak legowo di parlemen.
"Kemarin kita disebut tak legowo ketika di pilpres. Kita dituding bikin keonaran. Kenyataanya tidak ada seperti itu. Sekarang, di seberang sana menghambatnya kerja parlemen. Harusnya kan tepo seliro," tukasnya.
Titiek pun menyarankan kepada para anggota dewan supaya menjadi contoh yang baik, dan jangan membuat kegaduhan, karena dikhawatirkan situasi ini akan ditiru oleh masyarakat hingga tingkat bawah.
"Kalau semua ada tandingan nanti ada RT tandingan. Apalagi kita sebagai wakil rakyat harus beri contoh baik," tuturnya.