Pembunuh Ningsih Mantan Pegawai Merill Lynch

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 03 November 2014 | 13:53 WIB
Pembunuh Ningsih Mantan Pegawai Merill Lynch
Rurik Jutting, tersangka kasus pembunuhan dua perempuan di Hongkong. (Reuters/Tyrone Siu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Rurik George Caton Jutting, lelaki Inggris yang didakwa terlibat dalam pembunuhan dua orang perempuan di distrik Wan Chai, Hongkong, pernah bekerja sebagai bankir di Bank of America Merrill Lynch. Informasi tersebut didapat dari seorang juru bicara dari Merrill Lynch.

Kepada Reuters, sang juru bicara mengatakan bahwa bank mereka pernah mempekerjakan seorang karyawan yang memiliki identitas sama dengan Rurik. Namun, juru bicara tersebut menolak memberikan penjelasan terperinci soal kapan Rurik keluar dari perusahaan mereka.

Hingga hari Senin (3/11/2014), Merrill Lynch masih menolak berkomentar lebih lanjut mengenai Rurik. Sementara itu, Departemen Luar Negeri Inggris pada hari Sabtu (1/11/2014) menyatakan, seorang warganya ditangkap di Hongkong, tanpa menyebutkan kasus kejahatan apa yang dialaminya.

Informasi soal Rurik yang bekerja di Bank of America Merrill Lynch juga didapat dari situs profesional Linkedin. Di akunnya, Rurik menyebutkan dirinya bekerja di perusahaan keuangan dan perdagangan cabang Hongkong sejak bulan Juli 2013. Sebelumnya, Rurik bekerja di departemen yang sama namun di London.

Pada profil tersebut, Rurik juga disebutkan pernah bekerja di perusahaan jasa keuangan Barclays sejak Juni 2008 hingga Juli 2010.

Rurik ditangkap pada Sabtu (1/11/2014) setelah polisi menemukan dua mayat perempuan di apartemen Rurik di kawasan Wan Chai, Hongkong. Salah satu mayat diketahui bernama Sumarti Ningsih, seorang perempuan asal Indonesia. Ningsih ditemukan dalam koper yang diletakkan di balkon. Saat ditemukan, leher Ningsih dalam keadaan hampir terputus. Sementara itu, satu mayat perempuan lainnya ditemukan terbaring di dalam apartemen. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI