Pasien Terduga Ebola di Kediri Membaik

Laban Laisila Suara.Com
Senin, 03 November 2014 | 13:28 WIB
Pasien Terduga Ebola di Kediri Membaik
Ilustrasi Ebola (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi Gn (45) warga Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terduga Ebola, setelah pulang dari tempatnya bekerja di Liberia kondisinya semakin membaik.  Gn dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pelem, Pare.

"Pemeriksaan hari ini pasien terduga Ebola stabil, dalam artian tanda-tanda vital seperti tensi, suhu normal, suhunya 36,9 derajat Celsius," kata dokter yang merawat pasien dr Harnowo kepada wartawan, Senin (3/11/2014).

Dia mengatakan, kondisi pasien sudah lebih baik saat ini. Pasien juga diketahui tidak mengalami perdarahan ataupun diare. Bahkan, pasien juga sudah merasa tidak nyeri lagi di tubuhnya.

Pihaknya mengatakan, sampai saat ini pasien memang masih dirawat di ruang isolasi, mengingat ia baru pulang dari negara endemik penyakit Ebola. Hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi serta waspada pada serangan penyakit.

Pasien, lanjut dia, diberi obat-obatan, serta diberi cairan infus. Hal itu dilakukan sebagai upaya pengobatan pada pasien tersebut. Pemberian itu dilakukan sampai kondisinya pulih.

Harnowo mengungkapkan, sampai saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pelem, Pare, Kabupaten Kediri, masih menunggu hasil laboratorium. Sampai saat ini, hasil uji laboratorium masih belum keluar.

"Kami masih tunggu hasil uji laboratoriumnya. Kami juga terus waspada," katanya.

 GN adalah salah satu dari 28 buruh migran yang kembali dari Liberia pada Minggu (26/10/2014). Ia dirawat di rumah sakit setelah mengaku mengeluhkan sakit dengan gejala demam, nyeri saat menelan, nyeri sendi, dan batuk.

Pasien sempat dirawat di puskesmas setempat lalu dirujuk ke rumah sakit setelah demamnya tidak kunjung turun. Ia diduga terjangkit penyakit Ebola, mengingat gejala ia sakit mirip dengan gejala penyakit Ebola.

Terlebih lagi, ia baru pulang dari Liberia, salah satu negara endemik Ebola. Namun, sampai saat ini dinas kesehatan masih melakukan uji laboratorium sakitnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI