Suara.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memantau dan memeriksa semua kontak atau yang dekat dengan pasien yang diduga terkena virus mirip dengan gejala penyakit Ebola.
"Kami lakukan pengamatan dan pemeriksaan pada semua kontak termasuk perawat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Adi Laksono, dikonfirmasi langkah dinkes terkait dengan antisipasi penularan penyakit mirip gejala Ebola di Kediri.
Dia mengatakan, tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri sudah melakukan identifikasi pada penderita, serta pengamatan untuk mengetahui lebih detail terkait gejala penyakitnya.
Pemantauan itu akan dilakukan minimal 21 hari. Saat ini, dari pasien diketahui ada gejala klinis mirip dengan penyakit Ebola seperti demam, nyeri saat menelan, serta pusing.
Dia menuturkan, pemantauan lebih intensif, terlebih lagi yang bersangkutan diketahui pulang dari tempat bekerja di Liberia pada 26 Oktober 2014.
Adi Laksono juga mengatakan, sampai saat ini tim medis terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan pada kondisi pasien. Penderita diperiksa spesimennya tiga kali tiap hari secara berturut-turut.
"Penderita diperiksa spesimennya tiga kali tiap hari berturut-turut. Bila positif semua maka status naik jadi konfirm," ucap Adi.
Seorang laki-laki warga Kabupaten Kediri Muk, mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pelem, Pare, pada Sabtu (1/11/2014),karena mengeluhkan sakit setelah pulang dari Liberia
Pihak rumah sakit melakukan penanganan standar untuk menangani gejala sakit tersebut. Sampai saat ini juga belum diketahui, apakah yang bersangkutan terinveksi virus ebola.
Dari tim medis rumah sakit, juga masih melakukan pemeriksaan termasuk melakukan tes laboratorium lengkap, misalnya tes darah, dan sejumlah tes lainnya.