Suara.com - Jenazah Mayang Prasetyo alias Febri Andriansyah (27), korban pembunuhan oleh tersangka Marcus Peter Volke di wilayah Teneriffe, Brisbane, Australia Sabtu (1/11/2014) dikebumikan di tempat pemakaman Griliyo, di Kelurahan Sukamenanti Baru, Kecamatan Kedaton, Bandarlampung.
Isak tangis menyertai pemakaman perempuan trangender ini. Nining Sukarni (42) ibunda korban mengatakan, sangat bersyukur jenazah anak sulungnya bisa dimakamkan sebagaimana mestinya.
"Saya berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kepungurusan pemulangan jenazah almarhum," katanya.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya telah menunggu jenazah sejak lama, untuk dapat dimakamkan dengan layak. Tempat kuburnyapun, telah disiapkan sejak dua minggu lalu.
Prosesi pemakaman jenazah Mayang Prasetyo mengundang banyak warga yang berdatangan untuk menyaksikan pemakaman seorang transgender yang dibunuh dan di multilasi oleh pasangannya Marcus Peter Volke di sebuah apartemen di Bribane itu. Sekitar, 10 orang petugas Polsek Kedaton turut mengamankan lokasi.
Pemakaman juga dihadiri rekan korban yang tergabung dalam Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) Sementara itu, Ketua LGBT Lampung, Rendie Arga mengatakan, proses pemulangan almarhum termasuk cepat, biasanya membutuhkan waktu hingga dua bulan. Tetapi, dalam pemulangan hingga pemakaman Mayang hanya membutuhkan waktu satu bulan setengah. (Antara)