Koalisi Merah Putih Tutup Pintu untuk Rekonsiliasi

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 31 Oktober 2014 | 09:39 WIB
Koalisi Merah Putih Tutup Pintu untuk Rekonsiliasi
Suasana pada rapat paripurna DPR. (suara.com/Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPR dari Partai Nasdem, Johny Plate yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat menuding Koalisi Merah Putih menutup pintu untuk melakukan rekonsiliasi. Kata dia, pembentukan ‘DPR tandingan’ karena tidak adanya titik temu antara anggota DPR dari Koalisi Indonesia Hebat dengan anggota DPR dari Koalisi Merah Putih.

Kata dia, Koalisi Merah Putih lebih dulu melanggar aturan ketika menetapkan dan memilih alat kelengkapan dewan. Kata dia, sesuai tata tertib, penetapan dan pemilihan AKD harus dihadiri lebih dari 50 persen fraksi di DPR.

Ketika Koalisi Merah Putih menetapkan AKD, hanya 5 fraksi yang hadir dalam rapat tersebut. Karena itu, kata Johny, Koalisi Merah Putih memutuskan untuk menggelar paripurna tandingan yang mengagendakan pemilihan pimpinan yang baru.

“Kami berharap proses rekonsialisi bisa dilakukan. Karena, kita ini sebagai anggota DPR kan bekerja untuk rakyat untuk bukan untuk kepentingan kelompok tertentu. Lobi-lobi politik masih terus dilakukan oleh pemimpin parpol namun hingga kini belum ada hasilnya. Kami bersedsua untuk duduk bersama guna menyelesaikan perselisihan di DPR ini,” kata Johny saat dihubungi suara.com melalui sambungan telepon, Jumat (31/10/2014).

Johny menambahkan, DPR saat ini berjalan dengan sebelah roda akibat konflik antara Koalisi Merah Putih dengan Koalisi Indonesia Hebat. Dia berharap, konflik bisa segera diselesaikan agar semua anggota DPR bisa bekerja dengan maksimal.

Nasdem, kata Johny, selalu terbuka untuk melakukan rekonsiliasi asalkan ada keinginan baik dari Koalisi Merah Putih. Pada intinya, DPR harus menampung aspirasi dari seluruh anggota dewan dan bukan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu saja.

Dari rapat yang digelar kemarin, mayoritas pimpinan Komisi di DPR dikuasai oleh anggota dari Koalisi Merah Putih. Anggota DPR dari Koalisi Indonesia Hebat tidak hadir dalam rapat pemilihan alat kelengkapan dewan tersebut.

REKOMENDASI

TERKINI