Suara.com - Mursidah (48), ibu dari Muhammad Arsyad alias Arsyad Assegaf alias Imen (24) ingin bersujud di depan Presiden Joko Widodo supaya anaknya tidak dipenjara. Arsyad adalah orang yang ditangkap polisi karena diduga melakukan bullying terhadap Presiden Joko Widodo dan dia terancam dipenjara selama 12 tahun.
"Mohonlah Pak Presiden dimaafkan anak saya yang sebesar-besarnya, mohon ampun saya minta maaf atas keluarga nama Muhammad Arsyad. Saya mohon ampun, bila perlu saya bersujud ke Bapak Presiden," kata Mursidah sambil menangis dan bersujud di depan wartawan di Bareskrim Mabes Polri, Kamis (30/10/2014). Saat itu, Mursidah didampingi oleh kuasa hukum, Abdul Aziz.
Mursidah mengatakan anaknya adalah tulang punggung keluarga. Ia berharap Jokowi mengampuni agar ekonomi keluarga tetap terjaga.
"Pengen anak saya bebas sebebas-bebasnya pak, saya pusing, saya kasihan sama anak saya, dia penopang hidup saya dan adik-adiknya masih banyak," katanya.
"Saya tidak tahu bicara apalagi, saya mohon ampun Pak Presiden, tolong dibebaskan anak saya," Mursidah menambahkan.
Demi anaknya, Mursidah juga mengatakan bahwa ia rela memberikan nyawa demi membebaskan Arsyad.
"Bila perlu tukarlah dengan nyawa saya. Saya berani menjamin anak saya," kata dia..
Kemarin, Rabu (29/10/2014), Direktur Tipideksus Brigadir Jenderal Kamil Razak mengatakan penyidik masih menyelidiki motif di balik aksi Arsyad.
"Dia punya kelompok yang dengan sengaja melakukan penghinaan dan melakukan pencemaran nama baik," kata Kamil.
Kamil menjelaskan dalam aksinya tersangka menyebarkan gambar, foto, dan kata-kata yang mengandung pornografi. Foto-foto yang disebarluaskan diedit sendiri oleh tersangka.
Arsyad dibekuk polisi pada Kamis (23/10/2014) di Jalan H Jum, Kampung Rambutan, Jakarta Timur, atas laporan kuasa hukum Presiden Jokowi sekaligus politisi PDI P Henry Yosodiningrat pada tanggal 27 Juli 2014.
Sebelum dilaporkan, Henry menerima pesan melalui Blackberry Messanger yang isinya berupa gambar adegan sepasang bintang porno sedang beraksi, namun dengan teknik photoshop, kepala keduanya diganti dengan Jokowi dan Megawati.
Arsyad langsung dijadikan tersangka dan ditahan sehari setelah ditangkap. [Nur Ichsan]