Suara.com - Politisi Senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menginginkan, supaya kasus hukum tukang sate, MA, yang ditangkap polisi karena mem bully Presiden Joko Widodo lewat media sosial berjalan profesional.
Namun demikian dia juga sekaligus menyarankan agar Jokowi mau memaafkan dan menemui pelaku langsung.
"Kalau saya boleh menyarankan kalau perlu Pak Jokowi untuk menemuinya, menjenguk. Seperti dulu ada orang yang pernah bikin spanduk yang mencemooh, kan Pak Jokowi temui," kata Hendrawan di DPR, Jakarta, Rabu (29/10/2014).
Kendati demikian, menurutnya penegak hukum tidak usah terlalu over reactive menanggapi kasus hukum ini. Meskipun, peratura perundang-undangan harus tetap dijalankan.
"Kita tidak usah over reactive lah, memang ada peraturan undang-undangan yang mengatur itu, namun jangan over reactive, kalau bahasa Jakarta-nya 'lebay' tidak diperlukan dalam kondisi sekarang," katanya.
Keluarga MA bahkan sudah mewakili untuk meminta maaf mengakui bersedia sembah sujud meminta maaf di hadapan Presiden RI Joko Widodo. Menanggapi ini, Hendrawan menyarankan supaya Presiden Jokowi bisa menemuinya langsung.
"Mungkin tukang sate ini tidak paham isi UU. Mungkin dia sikapnya spontan, siapa tau dibalik itu ada niat baik. Kita kembalikan lagi, saya yakin ini ditempatkan profesional," tambah Hendrawan.