Perkosa Anjing Tetangga, Mengaku Disuruh ISIS

Selasa, 28 Oktober 2014 | 18:10 WIB
Perkosa Anjing Tetangga, Mengaku Disuruh ISIS
Ilustrasi pelaku kejahatan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang lelaki yang entah murni gila, kerasukan, atau entah kenapa, secara nekat melakukan upaya perkosaan terhadap anjing tetangganya. Sang anjing yang tak tahu apa-apa juga bukan anjing sembarangan, melainkan seekor pit bull betina.

Ceritanya, perempuan bernama Alice Woodruff yang tinggal di wilayah Waterburry, Connecticut, Amerika Serikat (AS), Selasa (21/10/2014) pekan lalu, mendengar suara mencurigakan di belakang rumahnya. Dia lalu coba melihat apa yang terjadi, sebelum kemudian terkejut melihat seorang lelaki telanjang yang tengah coba memerkosa anjingnya yang terikat.

"Kupikir anjingku baru saja membunuh seseorang, karena kulihat seorang lelaki berada di bawahnya," ungkap Woodruff, sebagaimana dikutip Gawker, Senin (27/10), dari laporan televisi lokal WTNH.

"Saya mulai menjerit. Saya mendapatkan sebuah lilin citronella dan melemparkan ke arahnya, sambil berteriak, 'Pergi dari anjingku. Kamu harus pergi dari sini.' Dia lalu bilang, 'Tidak. Hari ini adalah hari di mana kami akan menghabiskan sisa kehidupan kami bersama'," paparnya lagi.

Menurut Woodruff yan mengaku belum pernah mengenal sang tetangga, saat itulah dia berpikir bahwa sang lelaki tampaknya mengidap semacam kelainan jiwa. Lelaki itu bahkan, menurut Woodruff, menyatakan bahwa ISIS-lah yang telah menyuruhnya ke sana untuk memerkosa anjing tersebut.

"Dia berjalan cepat keliling halaman, berteriak, 'Ini adalah hari kami dan kamu harus mendukungnya. ISIS telah mengirimku.' Dan saya lalu berpikir, 'Apakah hal seperti ini bisa tiba-tiba saja muncul di halaman belakang rumahku?'" ungkap Woodruff lagi kepada WTNH.

Sebagaimana dilaporkan CBS Connecticut pula, Woodruff lantas berlari ke dalam rumahnya, mengambil pistol, kembali ke luar, serta memperlihatkan kepada lelaki itu bahwa dia baru saja memasukkan sebuah magasin peluru.

"Dia tetap saja mengatakan bahwa ini sudah direncakan, bahwa kita semua akan tewas hari itu dalam sebuah aksi pembantaian. Dia tampak tak peduli saya memegang pistol, dan saya masih berusaha mengarahkannya ke bawah," lanjut Woodruff.

"Lalu saya beri dia peringatan, dan saya tembakkan pistol itu ke arah kanan, mengarah ke tanah berlumpur," sambungnya, sembari melanjutkan bahwa sang lelaki tetap saja terlihat tak terpengaruh.

"Tidak, dia mengangkat tangannya dan mulai berjalan ke arahku, memintaku langsung membunuhnya, sambil mengatakan bahwa saya harus paham, segera setelah dia terbunuh, kita semua pun akan mati," lanjut Woodruff.

"Sejujurnya, pada saat itu yang selalu kupikirkan adalah bahwa mungkin ada bom atau pistol yang kemudian akan dikeluarkannya untuk melakukan aksi pembunuhan massal," tambahnya.

Untungnya bagi Woodruff, bukan itu yang terjadi. Sang lelaki sendiri akhirnya bisa ditangkap petugas kepolisian yang telah datang ke lokasi. Lelaki yang sejauh ini hanya disebut berusia 22 tahun, lantas dikirim ke rumah sakit demi pemeriksaan kondisi kejiwaan.

Seusai keluar dari rumah sakit, polisi berencana menahan lelaki itu dengan dakwaan tindak kekejaman terhadap hewan, penyerangan seksual, serta mengganggu ketenteraman. [Gawker/WTNH]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI