Bom Bunuh Diri Tewaskan Puluhan Milisi Syiah

Selasa, 28 Oktober 2014 | 16:49 WIB
Bom Bunuh Diri Tewaskan Puluhan Milisi Syiah
Kerja sama pejuang Syiah dan militer Irak mengamankan Kota Jurf al-Sakhar, sebelah selatan Baghdad, Minggu (26/10/2014), dari cengkeraman pasukan ISIS. [Reuters/Stringer]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi seorang pelaku bom bunuh diri telah menewaskan setidaknya 27 orang personel milisi Syiah di pingiran Kota Jurf al-Sakhar, sebelah selatan Baghdad, Irak, Senin (27/10/2014) waktu setempat.

Sebagaimana dilaporkan sumber-sumber dari tentara dan kepolisian setempat, peristiwa itu terjadi usai keberhasilan pasukan militer dan pejuang Syiah mengusir militan ISIS keluar dari kawasan tersebut sepanjang akhir pekan lalu.

Disebutkan, sang pelaku bunuh diri datang dengan sebuah mobil Humvee yang penuh dengan bahan peledak, yang tampaknya dicuri dari pasukan Irak. Selain mereka yang tewas, aksi bom bunuh diri itu juga mencederai sekitar 60 milisi Syiah lainnya.

Warga Irak khususnya, sudah paham bahwa serangan ke kaum Syiah akan terus meningkat, terutama dengan kian dekatnya festival Ashura. Tradisi ini adalah juga salah satu pembeda antara aliran Syiah dan Islam Sunni. Lazimnya, di berbagai masjid dan tempat ibadah di Irak, jutaan warga Syiah akan turut serta mengenang tewasnya Hussein, salah satu cucu Nabi Muhammad SAW, dalam Perang Karbala.

Di masa lalu, aksi kekerasan di Irak memang kerap kali meningkat di seputar momen ini, terutama pada hari-H yang akan jatuh pada pekan depan. Kini, seiring merebaknya ISIS yang jelas-jelas menyatakan Syiah sebagai musuh yang harus dibunuh, serangan terhadap warga Syiah pun kembali meningkat, nyaris menyamai level puncak perang saudara di era 2006-2007 lalu.

Buktinya, selain aksi bunuh diri di Jurf al-Sakhar, pada Senin (27/10) malam aksi serupa juga terjadi di pusat Kota Baghdad. Menurut keterangan pihak kepolisian dan medis setempat, setidaknya 15 orang tewas dalam serangan ini. Kejadian itu sendiri berlokasi di sebuah jalan yang dipenuhi toko dan restoran, di Distrik Karrada, yang sebenarnya didiami bersama oleh warga Syiah, Sunni, maupun sekte dan etnis budaya lainnya. [Reuters]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI