Suara.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan tidak masalah seandainya tidak dilantik sebagai gubernur definitif oleh DPRD.
"Saya malah lebih suka jadi Plt terus, tidak usah dilantik, kewenangan sama, kuasa penuh, gaji beda Rp1 juta mengapa harus pusing," kata Ahok di Jakarta, Selasa (28/10/2014)
Dia menyampaikan hal itu terkait adanya wacana Kementerian Dalam Negeri yang akan melakukan mediasi antara DPRD dengan Ahok terkait status Gubernur DKI Jakarta definitif.
Menurut dia, dalam mengambil kebijakan Kementerian Dalam Negeri pasti taat kepada konstitusi yang ada dan tidak akan bertindak di luar ketentuan perundang-undangan.
Ahok mengatakan kendati saat ini DKI Jakarta tidak memiliki Wakil Gubernur, namun ada empat Deputi Gubernur yang membantu.
Saat ditanya siapa wakil yang diinginkan, Ahok mengatakan kalau bisa memilih ia menginginkan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Sarwo Handayani.
"Bu Yani paling senior, selama dua tahun apa yang ditugaskan beres, soal tata ruang juga mengerti," katanya.
Dia mengatakan sengaja memilih birokrat sebagai Wakil Gubernur sebagai bentuk penghargaan terhadap pegawai negeri sipil (PNS) karena banyak yang memiliki kinerja baik. (Antara)