Suara.com - Bekas Komandan Korem (Danrem) 043 Garuda Hitam Lampung, AM Hendropriyono, menyatakan kalau ratusan korban peristiwa Talangsari Lampung 7 Februari 1989 tewas bukan karena dibantai, melainkan bunuh diri.
Hal tersebut diungkapkan orang dekat Ketum PDI Perjuangan Megawati itu dalam wawancara dengan jurnalis Amerika Allan Nairn yang diunggah dalam laman Allan Nairn.org
Dalam wawancara dengan menggunakan bahasa Inggris dan sesekali bahasa Indonesia, Hendropriyono bercerita detik-detik dimana peristiwa di di Dusun Talangsari III, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Way Jepara, Kabutapen Lampung Timur itu terjadi.
Saat itu pasukan yang dipimpin bekas Kepala BIN berhadapan dengan komunitas Warsidi.
“Kami mengepung pondok yang mereka bangun diantara warga desa lain. Tidak ada yang kelur karena dilarang oleh pemimpin mereka. Saya mengatakan kalau kami akan menyerang dan saya minta kalian semua keluar dan menyerah,” cerita Hendro.
“Tiba-tiba mereka membakar pondok mereka sendiri. Itu yang membuat banyak korban tewas,” tambahnya.
Kepada Allan, Hendro memperkirakan sekitar 100 sampai 200 orang korban tewas.
Masih sanksi dengan keterangan itu, untuk meyakinkan Allan bertanya dalam bahasa Indonesia.
“Bunuh diri?’ tanya Allan.
“Bunuh diri,” sahut Hendro yang belakangan ikut menjadi pendukung Jokowi dalam ajang Pilpres 2014.