Jadi Menteri, Yohana Boyong Keluarga ke Jakarta

Laban Laisila Suara.Com
Minggu, 26 Oktober 2014 | 21:15 WIB
Jadi Menteri, Yohana Boyong Keluarga ke Jakarta
Yohana Susana Yembise. [Suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, bakal memboyong semua keluarhanya ke Jakarta setelah diumumkan Presiden Joko Widodo sebagai menteri, Minggu (26/10/2014).

"Iya ada beberapa, adik saya, bapak saya datang dari kampung mereka ke sini," ucap Yohana usai dipilih Jokowi

Yohana menerangkan, setelah Jokowi menunjuknya sebagai menteri, dia membawa amanah dari orang Papua, khususnya kaum perempuan dan anak.

"Saya pikir saya membuka pintu untuk perempuan Papua ke depan karena pak presiden sudah katakana, bahwa baru satu kali selama Papua bagian dari Indonesia, baru memberikan satu guru besar perempuan Papua, dan saya membuka pintu untuk  itu," jelas dia.

Setelah Jokowi mengumumkan nama menteri, dia (Jokowi) menerangkan baru Yohana yang menduduki gelar profesor perempuan pertama dari Papua.

"Profesor perempuan pertama dari Papua, guru besar utama dari Universitas Cendrawasih, aktifis yang aktif membela perempuan dan anak," kata Jokowi ketika menerangkan sosok Yohana.

Yohana Susana Yembise merupakan dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua dan adalah perempuan Papua pertama yang diberi gelar guru besar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai profesor doktor bidang silabus desain dan material development.

 Istri dari Leo Danuwira ini lahir di Manokwari, pada 1 Oktober 1958 dikukuhkan menjadi profesor doktor oleh Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua, Festus Simbiak, di Auditorium Uncen, Rabu (14/11/2014) . Sebelum Yohana didaulat menjadi profesor, ia memiliki segudang pengalaman, jabatan dalam pekerjaan.

Dosen perempuan Papua pertama bergelar profesor ini pertama menuntut ilmu di Sekolah Dasar (SD) Padang Bulan Jayapura, tahun 1971. Lalu, melanjutkan studinya di SMP Negeri 1 Nabire. Ia menyelesaikan pendidikan di sekolah tahun 1974. Pendidikan selanjutnya di bangku SMA Negeri Persiapan Nabire.

Setelah lulus sekolah, tahun 1985, Yohana melanjutkan pendidikan sarjana (S1) pada program studi bahasa Inggris jurusan pendidikan bahasa dan seni FKIP Uncen. Semasa kuliah, dia bekerja sebagai asisten dosen di program studi yang digelutinya selama tiga tahun yakni sejak 1983-1986.

Menjadi dosen tetap pada program studi itu sejak 1987 sampai sekarang. Selain dosen, pernah memegang jabatan sebagai kepala Laboratorium Bahasa Uncen setahun, yakni 1991.

Lompatan jabatan perempuan asli Papua ini boleh dibilang cepat. Tahun 1992 menjadi Diplomat Applied Linguistic TEFL (Dip. TEFL) dari Regional English Language Centre (RELC), SEAMEO Singapore. Meski sudah bekerja, ia tetap bertekad untuk melanjutkan pendidikan. Pada 1994 ia menyelesaikan pendidikan di Faculty of Education, Simom Fraser University British Colombia Canada dengan gelar Master of Art (MA).

Berbagai pengalaman semasa sekolah hingga menjajaki dunia kerja baik dalam negeri maupun luar negeri sudah dialami Yohana. Diantaranya, menjabat sebagai ketua tim seleksi guru bahasa Inggris SMP, SMK, SMA di kabupaten Merauke untuk persiapan pengiriman guru bahasa Inggris ke Sunshine Coast University Australia.

Pengalaman luar negeri diantaranya, pernah sebagai anggota Joint Selection Team (JST) Australian Development Scholarship beasiswa ADS/USAID tahun 2011.

Segudang pengalaman organisasi juga dimiliki Yohana, diantaranya terlibat dalam kegiatan kesenian yang disponsori badan kesenian Daerah Kabupaten Paniai di Nabire sejak 1974-1978. Pernah menjadi wakil ketua KNPI Kabupaten Paniai tahun 1984.

Dari sejumlah pengalaman dan pekerjaan yang dialami, perempuan Biak ini menerima ratusan penghargaan dari berbagai pihak. Salah satu diantaranya adalah menerima surat tanda penghargaan pernyataan lulus seleksi sebagai mahasiswa teladan sejak 1981-1982 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Bukan hanya itu sejak masih kuliah termasuk salah satu peserta pertukarang pemuda antara Indonesia dan Canada. Yohana Yembise juga terpilih mewakili Papua bersama pemuda Indonesia ke Canada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI