Suara.com - Khofifah Indar Parawansa kembali terpilih sebagai Menteri. Dalam Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK, Khofifah diangkat sebagai Menteri Sosial.
Pada masa pemerintahan Gus Dur, Khofifah juga dipercaya sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan, Khofifah lahir di Surabaya pada 19 Mei 1965. Sejak muda, dia aktif pada kegiatan sosial serta organisasi kemasyarakatan.
Khofifah juga kerap menerima sejumlah penghargaan antara lain sebagai tokoh penggerak masyarakat dari Islamic Fair of Indonesia pada tahun 2011.
Khofifah juga pernah menyelenggarakan Training of Trainer bagi tokoh lintas agama dalam membangun perspektif multiklutur dan harmoni kehidupan antarumat beragama di sejumlah provinsi seperti Maluku, Maluku Utara dan Sulawesi Selatan.
Sebagai Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah juga pernah menyelenggarakan ToT bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dalam pembentukanm Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme di sejumlah provinsi.
Hampir semua daerah konflik didatanginya termasuk ketika terjadi konflik di Sampang, Aceh, Sambas dan masih banyak lagi.
Khofifah juga kerap berkunjung ke daerah tertinggal. Sudaj lebih dari 79 kabupaten yang sudah dikunjunginya untuk menyemai program pemberdayaan ekonomi.
Sebagai Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah juga meminta kepada umat NU untuk menjaga lingkungan dan menanam pohon. Gerakan Menanam pohon muslimat NU di seluruh indonesia sudah mencapai 1,8 juta pohon antara 2003 hingga 2007.
Atas dedikasinya itu, Khofifah mendapat penghargaan dari Menteri Kehutanan pada 2011. Khofifah juga aktif di bidang pendidikan. Pada 2008, dia menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan Nasional terkait program pemberantasan buta huruf melalui jaringan Muslimat NU.
Di sektor kesehatan, Muslimat NU telah mengelola 108 Rumah Sakit, Rumah Bersalin dan Klinik. Khofifah menyebit dirinya bukan politisi yang baik.