Hari ini, 67 tahun yang lalu, Hillary Diane Rodham lahir di Chicago, Illinois, Amerika Serikat (AS). Hillary Clinton, begitu ia lebih awam dikenal, adalah politisi terkemuka AS yang pernah menjadi ibu negara ketika sang suami, Bill Clinton, menjabat sebagai Presiden pada periode tahun 1993 hingga 2001. Di masa pemerintahan Presiden Barack Obama, Hillary menjadi Menteri Luar Negeri AS sejak tahun 2009 sampai tahun 2013. Ia juga disebut-sebut bakal maju dalam kompetisi pemilihan presiden tahun 2016 mendatang.
Meski terlahir dari keluarga pengusaha toko kain yang sukses, Hillary muda tak tertarik untuk berbisnis. Ia justru menaruh perhatian pada dunia politik. Ketertarikannya untuk bekerja di sektor pelayanan publik muncul setelah mendengar pidato tokoh pembela hak-hak asasi manusia AS, Martin Luther King Jr. Awalnya aktif di kegiatan Partai Republik, mulai tahun 1968 ia resmi menjadi kader Partai Demokrat.
Selepas SMA, Hillary masuk Yale Law School. Di situlah ia pertama kali bertemu dengan Bill Clinton. Saat liburan musim panas, Hillary memanfaatkan waktunya untuk terlibat dalam berbagai proyek pembuatan program kebijakan beberapa anggota senat. Hillary juga ikut ambil bagian dalam kampanye kandidat calon presiden.
Hillary tak pernah lepas dari pekerjaan yang berbau pemerintahan, hukum, dan politik. Selepas lulus tahun 1974, ia bekerja menjadi staf penyidik impeachment presiden yang kala itu bertugas menjadi penasehat Komite dalam Parlemen AS terkait skandal Watergate Presiden AS Richard Nixon. Setelah itu, ia menjadi dosen di Fakultas Hukum Universitas Arkansas. Di situ, ia kembali bertemu dengan Bill Clinton dan menjalin hubungan lebih intens.
Setahun berselang, Hillary dan Bill menikah. Sejak saat itu, karier Hillary terus menanjak. Menjadi salah satu pengacara di Firma Hukum Rose, Hillary menunjukkan kelasnya, sampai disebut-sebut masuk daftar 100 pengacara terhebat di AS. Demikian pula karier politik sang suami Bill. Terpilih menjadi Gubernur Negara Bagian Arkansas lima kali, akhirnya Bill memenangkan pemilihan Presiden AS tahun 1992, tentunya dengan dukungan penuh Hillary dalam berpengalaman dalam beragam kampanye pemenangan presiden.
Namun, tahun 1998, rumah tangga Hillary sempat terguncang menyusul munculnya skandal perselingkuhan yang melibatkan sang suami dengan Monica Lewinsky, seorang pegawai magang Gedung Putih. Sebagai ibu negara yang menjaga citranya di depan masyarakat, Hillary tetap teguh, bergeming berdiri di samping suaminya yang dilanda masalah hingga saat sang suami hampir dilengserkan secara tidak hormat.
Belasan tahun tak terdengar kabarnya, Lewinsky kembali muncul baru-baru ini. Ia datang dengan berbagai cerita masa lalu hubungan terlarangnya dengan Bill Clinton hingga membukukan dan mempublikasikannya. Menanggapi hal tersebut, Hillary sekali lagi menunjukkan sisi lembut seorang wanita, juga ibu. Dalam sebuah wawancara dengan radio BBC 4 baru-baru ini, Ia mengaku sudah memaafkan segala yang terjadi di masa lampau. Bahkan, perempuan yang tetap mengutamakan keluarga di tengah kesibukannya berpolitik itu mendoakan yang terbaik bagi Lewinsky, perempuan yang hampir membuat rumah tangganya berakhir.