Tawaran Menteri ke Gerindra Dianggap Bukan 'Tabu'

Minggu, 26 Oktober 2014 | 05:08 WIB
Tawaran Menteri ke Gerindra Dianggap Bukan 'Tabu'
Joko Widodo (Jokowi) dan Eva Kusuma Sundari. (Twitter @evndari)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru bicara PDI Perjuangan (PDIP), Eva Kusuma Sundari, menilai kemungkinan tawaran menteri dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Partai Gerindra, merupakan hal yang biasa saja dilakukan alias bukan hal "tabu". Hal itu karena menurutnya Jokowi bukan tipikal orang yang pendendam terhadap lawan politiknya.

"Jokowi bukan tipe orang pendendam. Dia rendah hati. Jadi, menawari seat (kursi menteri) ke Gerindra bukan hal luar biasa," kata Eva, melalui pesan singkat kepada Antara, Sabtu (25/10/2014) malam.

Eva mengatakan, sejak sebelum hari pencoblosan Pemilu Presiden lalu, Jokowi bahkan sudah berusaha melakukan rekonsiliasi dengan lawan-lawan politiknya.

Jokowi, ulas Eva lagi, juga telah mendatangi Prabowo Subianto beberapa waktu belakangan. Sehingga menurutnya, apabila Jokowi menawari Gerindra kursi menteri, maka hal itu biasa-biasa saja.

Namun demikian, ketika dikonfirmasi lagi kebenaran adanya tawaran kursi menteri Jokowi untuk Gerindra, Eva mengaku tidak tahu pasti kabar tersebut. "Aku nggak mengerti persisnya," bebernya.

Sebelumnya, peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor Siti Zuhro, menilai bahwa Presiden Jokowi mungkin saja merangkul kader Partai Gerindra untuk masuk di kabinetnya.

"Apabila Jokowi ingin merangkul kader Gerindra untuk meredakan ketegangan hubungan politik yang sempat terjadi di Pilpres, hal ini mungkin saja," kata Siti Zuhro.

Siti mengatakan, dalam politik tak ada kosakata absolut. Politik menurutnya merupakan seni mengelola kemungkinan untuk mendapatkan kekuasaan.

"Tidak ada mutlak-mutlakan dalam politik," kata dia.

Namun, Siti mengingatkan bahwa apabila Jokowi merangkul Gerindra, maka Koalisi Merah Putih (KMP) yang dibangun untuk menjadi penyeimbang pemerintah, akan tidak efektif. Bahkan posisinya akan menjadi kabur, serta situasinya jadi mengulang model Koalisi Setgab yang mengakomodasi kepentingan partai.

"Akhirnya koalisi tak ubahnya untuk bagi-bagi kursi menteri saja," ujarnya lagi.

Pada Minggu (26/10) sore ini, Presiden Jokowi dijadwalkan akan mengumumkan sekaligus memperkenalkan jajaran menteri kabinetnya di Istana Negara. Sebelumnya, Jokowi diketahui telah menjalin komunikasi dengan beberapa petinggi partai lawan politiknya, antara lain Prabowo dan Aburizal Bakrie. Ada dugaan Jokowi akan menunjuk pula kader partai-partai KMP menjadi menterinya, tak terkecuali dari Partai Gerindra. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI