Hamzah Haz Klaim Sejak Awal Imbau PPP Gabung KIH

Sabtu, 25 Oktober 2014 | 21:58 WIB
Hamzah Haz Klaim Sejak Awal Imbau PPP Gabung KIH
Ketua Bappilu DPP PDI-P Puan Maharani dan mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan di Jalan Teuku Umar Jakarta, Senin (28/4). [Suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan anggota Dewan Pembina Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP), Hamzah Haz, mengaku sejak awal menyarankan partai berlambang Kabah tersebut untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Hal itu menurutnya disampaikan karena dia yakin kehendak rakyat adalah seperti yang diperjuangkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Ya, kalau saya dulu sudah mengemukakan. Ya, waktu Pemilihan Legislatif (Pileg), itu kan yang menang PDIP. Harusnya PPP bergabung ke PDIP, karena saya melihat di mana kepentingan publik. Makanya waktu itu saya bilang PPP coba membuka komunikasi dengan PDIP, karena maunya rakyat adalah ini," kata Hamzah, saat mengunjungi BJ Habibie di RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (25/10/2014).

Meski begitu, Hamzah mengaku menyadari bahwa dirinya bukanlah Ketua Umum yang pada saat itu berpandangan lain. Sebagai Ketua Umum PPP waktu itu, Suryadharma Ali nyatanya lebih menjatuhkan dukungannya kepada Koalisi Merah Putih (KMP) yang dinahkodai partai pengusung calon presiden, Gerindra.

"Tapi Suryadharma Ali kan Ketua Umum, bukan saya lagi. Pilihan politiknya berbeda dengan saya. Kalau saya melihat fakta itu. Kemudian sesudah bergabung semua ke dalam Koalisi Merah Putih kan, PDIP juga tetap menang. Jadi saya katakan, rakyat itu maunya seperti itu. Walaupun menangnya beda tipis," jelasnya.

Seperti diketahui, PPP saat ini sedang dalam krisis, karena munculnya masalah internal yaitu dualisme kepemimpinan. Hasil ini berangkat dari masalah yang dihadapi SDA sebagai Ketua Umum yang terjerumus ke dalam kasus korupsi, hingga ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, sampai pada tidak dianggapnya posisi PPP dalam KMP. Hal itu terbukti dengan tidak adanya nama kader partai berlambang Kabah tersebut dalam pemilihan pimpinan DPR dan MPR lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI