Tak tahan hidup dengan mertua, seorang perempuan nekat mengakhiri hidupnya dengan racun. Bahkan, tindakan nekat si perempuan mengakibatkan nyawa kedua anaknya melayang.
Heena Solanki, (34), ditemukan sudah tak bernafas di atas tempat tidur kediamannya di Ruislip, London bagian barat. Kedua putrinya, Jasmine, (9), dan Prisha, (4), berbaring di samping Heena, juga sudah tidak bernyawa.
Peristiwa menyedihkan ini terjadi pada tanggal 12 April tahun lalu. Namun, persidangan atas kasus ini masih berlangsung hingga kini.
Detektif Sersan Simon Rogers dan bagian pembunuhan Kepolisian Metropolitan mengaatakan, tim mereka datang ke lokasi saat mendapat laporan mengenai kejadian tersebut. Di TKP, mereka mencium aroma zat beracun. Hanya petugas pemadam kebakaran dengan dengan peralatan khusus yang masuk dan menemukan mayat mereka.
Hasil otopsi mengungkap, ketiganya meninggal karena zat beracun. Kemudian disimpulkan bahwa Heena mengakhiri hidupnya terlebih dahulu. Kedua anaknya, Jasmine dan Prisha ikut meninggal karena racun tersebut.
Dalam persidangan, suami Heena, Kalpesh Solanki, mengaku terkejut. Menurutnya, Heena tidak pernah menunjukkan sikap bahwa dirinya tertekan.
"Sebelum ia meninggal saya yakin bahwa Heena bahagia dan puas," kata Kalpesh. "Kami hidup bahagia bersama dua anak kami, Jasmine dan Prisha," lanjutnya.
"Satu-satunya hal yang membuatnya tidak bahagia adalah bahwa kami hidup dengan orang tua saya," katanya.
Kalpesh mengaku, Heena tidak pernah menunjukkan tanda-tanda depresi. Heena juga tidak pernah membicarakan soal mengakhiri hidupnya.
Sementara itu, menurut kesaksian rekan Kalpesh, Branali Chambhare, ayah mertua Heena rewel dan suka membuat masalah. Branali juga mengungkap bahwa Heena pernah mengeluh soal masalah-masalahnya, namun ia tidak menduga kalau dia depresi.
Menurut Branali, Heena pernah bertengkar dengan suami dan mertuanya soal pendidikan kedua putrinya. Heena pernah pula mengungkap ingin tinggal di india bersama Jasmine dan Prisha. (Mirror)