Dipicu Masalah Asmara, Siswa SMA Bunuh Temannya

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 25 Oktober 2014 | 15:02 WIB
Dipicu Masalah Asmara, Siswa SMA Bunuh Temannya
Para siswa SMA Marysville-Pilchuck di Washington mengadakan doa pascainsiden penembakan, (24/10). (Reuters/Jason Redmond)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kekerasan dengan senjata kembali terjadi di sekolah Amerika Serikat. Seorang remaja berusia 14 tahun menembak mati seorang teman perempuan sekelasnya dan melukai empat lainnya sebelum akhirnya menghabisi nyawanya sendiri, di Washington, Amerika Serikat, hari Jumat (25/10/2014) waktu setempat.

Menurut keterangan saksi mata, pelaku yang diketahui bernama Jaylen Ray Fryberg, (15), berdiri di atas meja sebuah kafetaria Sekolah Menengah Atas Marysville-Pilchuck dan memberondongkan senjata ke orang-orang di sekitarnya pada sekitar pukul 10.40 pagi waktu setempat. Jaylen lalu menembak dirinya sendiri dan tewas di tempat.

Pejabat sekolah yang menolak disebutkan namanya mengatakan bahwa pelaku adalah murid baru yang cukup populer sebagai anggota tim gulat dan sepak bola sekolah. Lansiran Telegraph, Jaylen adalah anak keturunan suku Tulalip, penduduk asli benua Amerika.

Sepupu Jaylen mengungkap, remaja itu nekat melakukan perbuatannya akibat pertengkaran yang melibatkan kekasihnya.

"Ia patah hati dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Jaylen bukan anak nakal, ia hanya khilaf," kata sepupunya Heaven Arbuckle (16).

Sementara itu, menurut kesaksian Rebecca Cooley, ibu seorang anak yang berteman dengan pelaku, mengatakan bahwa sempat ada pertengkaran yang melibatkan Jaylen beberapa hari lalu. Seorang anak yang terlibat dalam pertengkaran tewas dalam insiden berdarah di kafetaria tersebut.

Para siswa yang mengenalnya menyebut Jaylen memiliki kepribadian terbuka dan punya banyak teman.

"Ia terlihat sangat normal," kata Gladis Jimenez. "Ia juga punya banyak teman," katanya lagi.

Tidak ada indikasi Jaylen akan melakukan serangan. Namun, dirinya pernah memposting status di Twitter yang menggambarkan perasaaan kecewanya. Diduga karena putus hubungan asmara.

"Itu membuatku patah hari... Sungguh-sungguh... Aku tahu ini membuatku lelah... Namun aku tidak... dan Aku tidak akan mampu," kicaunya di Twitter.

Seluruh korban penembakkan berusia di bawah 18 tahun. Tiga diantaranya terluka parah dan berada dalam kondisi kritis dengan luka tembak di kepala. Korban keempat tidak mengalami luka serius.

Dua korban luka adalah laki-laki, sementara dua lainnya perempuan. Dua laki-laki tersebut adalah Andrew Fryberg (15), tertembak di kepala, dan Nate Hatch (14), tertembak di rahang. Keduanya berada dalam ruang perawatan intensif Pusat Medis Harborview, Seattle. Keduanya adalah sepupu dari pelaku. (Reuters/Telegraph)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI