Dua Petugas Penegak Hukum Tewas Ditembak

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 25 Oktober 2014 | 13:01 WIB
Dua Petugas Penegak Hukum Tewas Ditembak
TKP penembakan di Sacramento, California yang menewaskan seorang deputi sheriff, (25/10). (Reuters/Noah Berger)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dua deputi sheriff di Sacramento, California, Amerika Serikat (AS) tewas terbunuh sementara dua orang lainnya terluka dalan insiden penembakan hari Jumat (24/10/2014). Pihak berwajib sudah mengamankan dua orang yang diduga terlibat dalam peristiwa berdarah tersebut.

Insisden ini terjadi di tempat parkir penginapan, Motel 6, Sacramento. Deputi sheriff yang belakangan diketahui bernama Danny Oliver mendekati sebuah mobil yang mencurigakan di tempat tersebut.

Tiba-tiba, seseorang yang berada di dalam mobil melepaskan beberapa kali tembakan ke arah Oliver dan mengenai bagian dadanya. Jumat (24/10/2014) sore, Sheriff Sacramento Scott Jones mengatakan bahwa Oliver meninggal dunia di Pusat Medis Universitas California akibat luka-luka yang dideritanya.

Setelah menembak Oliver, kedua pelaku merampas sebuah mobil yang ada di sekitar lokasi. Mereka juga menembak orang yang ada di dalam mobil tersebut sebelum melarikan diri. Polisi mengungkap bahwa orang yang ditembak dan dirampas mobilnya adalah seorang perempuan.

Kemudian, kedua pelaku mencuri mobil lainnya, sebuah truk bak terbuka Ford F-150 dan meluncur menuju Placer County, wilayah yang berlokasi tak jauh dari tempat pertama. Lagi-lagi mereka mengulangi aksinya. Mereka menembak dua deputi sheriff yang bertugas di tempat itu.

Satu diantaranya, Michael David Davis Jr (42), meninggal dunia. Davis meninggal dunia 26 tahun setelah sang ayah, Michael David Davis gugur dalam tugas sebagai deputi sheriff.

Polisi berhasil meringkus Marcelo Marquez, (34) dan rekan perempuannya. Marquez ditangkap sekitar pukuol 16.00 sore setelah diketahui bersembunyi di sebuah rumah warga. Sementara tersangka perempuan juga sudah ditangkap pihak berwajib. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI