Pengamat Politik dari Populi Center, Nico Harjanto, menilai, pemerintahan yang dinahkodai Presiden Joko Widodo saat ini akan lebih sulit dijalankan. Hal tersebut sangat berbeda dengan pemerintahan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode kedua yang dinilai lebih mudah. Menurut Nico, kesulitan muncul dari revolusi mental dalam bidang politik yang hendak dilakukan Jokowi.
"Pemerintahan sekarang memang tidak semudah pemerintahan SBY pada periode kedua. Sekarang ini berbeda, karena inigin lakukan revolusi mental di bidang politik," kata Nico dalam diskusi yang bertajuk 'Ekonomi Politik Kabinet Jokowi-JK di Rarampo Resto Melawai, Blok M Jakarta Selatan, Sabtu(25/10/2014).
Pendiri Populi Center ini menilai janji Jokowi-JK dalam kampanye untuk membangun koalisi tanpa syarat tetap dipegang teguh. Menurutnya, hal itu terwujud dengan adanya perhatian dari penegak hukum untuk turut memberikan catatan atas para calon menteri yang diajukan Jokowi-JK.
"Slogan koalisi tanpa syarat yang dikumandangkan Jokowi JK menurut saya masih berlaku hingga sekarang, itu tidak hanya slogan, buktinya adanya perhatian dari para penegak hukum untuk menilai para calon menteri," tambahnya.
Namun, Nico mengingatkan pula, bahwa untuk mengatasi berbagai kesulitan yang muncul, pemerintahan Jokowi-JK harus bisa menunjukkan kepemimpinan yang kuat.
"Apa yang disampaikan selama kampanye harus bisa diejawantahkan dalam gagasan dan program pembangunan, itu tidak mudah, namun dapat diatasi dengan strong leadership," tutupnya. [Nikolaus Tolen]