Suara.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan, saat ini 1.300 pejuang Tentara Pembebasan Suriah akan bergabung dengan tentara Kurdi untuk mempertahankan Kobane, kota perbatasan dengan Turki yang dikuasai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Kelompok Kurdi kedatangan 1.300 orang Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dan mereka mengadakan pembicaraan untuk menentukan rute transit," kata Erdogan kepada jurnalis di Tallin, Estonia, Jumat (24/10/2014), waktu setempat.
Sementara itu, Erdogan juga mengatakan, kalau 00 pejuang Peshmerga Kurdi Irak akan melintas melalui Turki untuk ke Kobane guna menghadapi para jihadis ISIS.
Saat ini terdapat sekitar 2.000 pejuang Kurdi yang berjuang melawan tentara ISIS untuk mempertahankan kontrol atas Kobane.
Mengendurnya sikap Turki yang membuka perbatasan untuk tentara Kurdi tak lepas dari bujukan Amerika. Turki sendiri memandang kalau kelompok garis keras Kurdi sebagai teroris di negara yang pernah dijuluki Asia kecil itu.
"Seperti yang Anda tahu, dalam pembicaraan kami dengan (Presiden AS Barack) Obama kami telah sepakat bahwa FSA bisa menjadi pilihan pertama (untuk ditempatkan di Kobane) dan pilihan kedua bisa Peshmerga (Kurdi)," kata Erdogan Jumat di Tallinn.
Sekitar 200.000 orang Kurdi telah melarikan diri dari Suriah ke Turki untuk menghindari serangan gencar ISIS di Kobane