ISIS Buat Anggotanya Teler Agar Mau Ledakkan Diri

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 24 Oktober 2014 | 20:27 WIB
ISIS Buat Anggotanya Teler Agar Mau Ledakkan Diri
Ilustrasi pelaku bom bunuh diri. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tak jarang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan mereka. Tindakan kejam mereka terungkap lewat kesaksian orang-orang yang pernah dekat dengan kelompok radikal tersebut.

Salah satunya adalah Kareem Mufleh, remaja 15 tahun anggota ISIS yang tertangkap pasukan Kurdi awal tahun ini. Dalam wawancara dengan CBS News, ia mengaku terpaksa bergabung dengan ISIS karena diancam akan dibunuh.

Kareem menceritakan dari awal bagaimana ia bisa menjadi anggota kelompok paling kejam di muka bumi itu. Menurut pengakuannya, ketika ISIS menyerang desanya, para lelaki dewasa dipisahkan lalu dibantai. Kemudian, remaja seperti dirinya dikumpulkan dan dilatih menjadi anggota.

Ia mengaku melihat ISIS membunuh banyak orang, termasuk para perempuan yang memakai pakaian tidak tertutup. Ia mengenang bagaimana ISIS dengan mudahnya menghabisi nyawa seorang perempuan pengantin baru yang pakaiannya memperlihatkan bagian leher dan lengan.

Namun yang paling mengerikan dari wawancara tersebut adalah bagian di mana Kareem mengungkap bahwa ISIS memakai obat anti-cemas untuk membuat anggotanya teler, sehingga tak takut untuk melakukan misi bom bunuh diri.

"Obat itu membuatmu lupa diri. Jika mereka memberikanmu sebuah sabuk peledak dan memintamu untuk meledakkan iri, kamu akan melakukannya," ungkap Kareem.

Tentu, hal yang diungkapkan Kareem ini sungguh berbeda dengan cara kelompok teroris yang lain. Menurut Pusat Studi Globalisasi Yale, pelaku bom bunuh diri biasanya dalam keadaan sadar dan normal secara psikologis. Terlepas dari kekerasan aksi tersebut, oleh mereka, aksi tersebut dianggap sebagai simbol perlawanan.

Lain halnya dengan ISIS yang hanya memanfaatkan aksi tersebut hanya sebagai salah satu cara untuk menghabisi orang lain. (Ibtimes)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI